Pemkot Tanjungpinang Pertahankan Pasar Tradisional

id Pemkot,Tanjungpinang,Pertahankan,Pasar,Tradisional

Kehadiran mal ini berarti mematikan pasar-pasar tradisional. Pasar lama akan tetap dipertahankan dengan kekhasannya
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Pemerintah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau berjanji tetap mempertahankan pasar tradisional, meski mal berskala besar mulai beroperasi.

Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah seusai meresmikan Tanjungpinang City Center, Kamis, mengupayakan mal tidak mematikan pasar tradisional untuk menjaga keseimbangan perekonomian masyarakat.

"Kehadiran mal ini berarti mematikan pasar-pasar tradisional. Pasar lama akan tetap dipertahankan dengan kekhasannya," ujarnya.

Dia mengatakan Pemkot Tanjungpinang akan mengemas pasar tradisional dengan pola yang berbeda dan menarik perhatian masyarakat, terutama konsumen.

Misalnya, pada Sabtu dan Minggu malam dibuat kios-kios untuk bazar.

"Pasti ini akan memacu perkembangan ekonomi di kota ini," ucapnya.

Lis Darmansyah tadi pagi meresmikan Tanjungpinang City Center, mal terbesar di kota itu yang akan menyaingi Mal Ramayana yang telah belasan tahun beroperasi.

Pembukaan Tanjungpinang City Center, Kamis, disejalankan dengan mulai beroperasinya Matahari Departemen Store, yang ditandai dengan pemukulan kompang Lis Darmansyah.

"Kehadiran mal ini, dan Matahari Departemen Store ini tentunya akan berdampak pada peningkatan ekonomi serta memberi peluang bagi anak daerah untuk bekerja," katanya.

Dia menambahkan investasi ini seharusnya mampu menyerap tenaga kerja lokal yang produktif. Selain itu, mal juga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di Kota Tanjungpinang.

"Mal ini dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang tentunya akan memanjakan masyarakat agar berbelanja dengan sederhana," ujarnya.

Store Manager Matahari Departement Store Tanjungpinang City Center, Sunny Setiawan mengatakan pembukaan mal yang ke-145 ini akan manfaakan lokal.

"Kami sudah berkomitmen merekrut tenaga kerja daerah. Ini sesuai dengan permintaan Wali Kota Tanjungpinang untuk memanfaatkan tenaga kerja lokal berkisar 97 persen penduduk asli tanjungpinang. Kami menerima sebanyak 288 putra-putri daerah," ucapnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE