Rute Penghubung Darat Jagoh-Penarik Diaktifkan

id Rute,Penghubung,Darat,Jagoh,Penarik,Diaktifkan

Rute Penghubung Darat Jagoh-Penarik Diaktifkan

Caption: Dirjen Perhubungan Darat, Pudji Hartanto meresmikan pengoperasian pelabuhan Roll on Roll off (Roro) Penarik Kabupaten Lingga, Sabtu (28/5). (Antarakepri/Ardhi)

Untuk sementara waktu, pelabuhan Penarik dilayani KMP Sembilang dengan durasi 2 kali seminggu, sebelum adanya perubahan tentang penambahan armada khusus untuk rute tersebut
Lingga (Antara Kepri) - Rute penghubung lalu lintas darat melalui Pelabuhan Roll on Roll Off (Roro) Penarik Kabupaten Lingga, mulai Sabtu (28/5) kemarin, resmi diaktifkan oleh Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar), Pudji Hartanto.

"Pengaktifan rute pelayaran tersebut berdasarkan hasil revisi Dirjen Hubdar tentang rute penyebrangan perintis," Kata Ir Yuyun E Wahyu Ningrum, Direktur Prasarana Perhubungan Darat, dalam acara peresmian pebahuna Roro Penarik.

Untuk sementara waktu, kata dia, pelabuhan Penarik dilayani KMP Sembilang dengan durasi 2 kali seminggu, sebelum adanya perubahan tentang penambahan armada khusus untuk rute tersebut.

Dia dalam laporannya tersebut menjelaskan, pelabuhan Roro Penarik dibangun secara bertahap sejak 2011 hingga 2015 dengan dana APBN mencapai Rp39 miliar.

Fasilitas penunjang Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASDP) tersebut, memiliki tipe Dolpin, dimana spesifikasi bobot sandarnya 500 GT.

Panjang pelabuhan Roro Penarik 600 meter, yang pada sisi darat dilengkapi fasilitas ruang tunggu, mushola serta kantor.

Dengan diaktifkannya pelabuhan ini, diharapkan dapat menjadi sarana penghubung lalulintas darat antar pulau, baik dalam maupun luar daerah.

Di acara yang sama, Bupati Lingga Alias Wello, mengucapkan terimakasih kepada jajaran Direktorat Jendral Hubdar, yang telah mendukung terealiasasinya salah satu akses penghubung antar pulau di Kabupaten Lingga.

Menurut Alias Wello, keberadaan akses Roro Jagoh-Penarik berperan cukup vital bagi peningkatan arus barang dan orang di Kabupaten Lingga.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dirjen Pudji Hartanto, yang mana sudah tak asing lagi dengan geografis Kepri ini, karena memang pernah menjabat jadi Kapolda di sini," kata Alias Wello.

Jika dilihat dari nilai pembangunannya yang fantastis, Alias wello mengatakan, sulit bagi Kabupaten Lingga untuk mewujudkan pembangunannya.

"Kami sangat terbantu sekali. Kalau tidak di suport, hampir bisa dikatakan kami tak akan mampu membangunnya melalui APBD kami yang kecil," ungkapnya.

Untuk kedepannya nanti, lanjut Alias Wello, pemerintah Kabupaten Lingga sangat mengharapkan Dirjen Hubdar mempercepat aktifnya jalur penghubung darat antara Kabupaten Lingga dengan Kuala Tungkal, Jambi.

Hal itu akan sangat mempengaruhi laju arus pasokan sembilan bahan pokok (Sembako) masyarakat Lingga.

"Daerah kami sangat bergantung pada pasokan 9 bahan pokok dari Jambi. Selama ini, kebutuhan itu dibawa dengan kapal-kapal kayu, dimana saat musim selatan yang ombaknya besar, kerap menganggu regulasi. Ini juga menjadi penyebab inflasi pada kebutuhan pokok daerah kami," tuturnya.

Terkait pengoptimalan pelabuhan yang baru diresmikan tersebut, Alias Wello mengatakan, Pemkab bersama DPRD akan mengusahakan kebutuhan penunjangnya di APBD Perubahan.

Sementara itu, Dirjen Hubdar Pudji Hartanto sesaat sebelum meresmikan pelabuhan Roro Penarik menyampaikan permohonan maaf Mentri Perhubungan Ignasius Jonan, yang tidak dapat menghadiri peresmian tersebut.

"Tadinya beliau yang ingin meresmikan seluruh pembangunan yang ada di kementriannya. Namun, karena ada iven internasional di Bali, makanya saya yang mewakili," tutur mantan Kaplda Kepri berpangkat Irjen Pol tersebut.

Pudji mengatakan, pembangunan pelabuhan Roro Penarik cukup beralasan. Karena memang hal itu dibutuhkan oleh masyarakat Lingga.

Untuk itu, dia berpesan agar masyarakat bersama-sama pemerintah setempat dapat terus menjaga dan memelihara fasilitas tersebut.

"Biasanya, sudah di bangun, tapi tidak dipelihara. Pesan Pak Mentri juga, tolong di rawat fasilitas ini. Kebersihannya itu paling utama. Supaya tingkat penggunaannya tidak mudah rusak," ungkap pejabat yang pernah dinobatkan masyarakat Kepri sebagai Datok Sriwangsa Jaya tersebut.

Mengenai beberapa usulan daerah lainnya, dikatakan Pudji, akan diupayakan sedaptmungkin direalisasikan.

"sudah saya catat. Kita berharap dapat kita selesaikan kedepannya. Tergantung anggaran lah. Tahun 2017 itu anggaran kita berkurang," tutupnya. (Antara)

Editor: Evy R Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE