BPPT Jalin Kerjasama Penerapan Teknologi Sagu Lingga

id BPPT,Jalin,Kerjasama,Lingga,Penerapan,Teknologi,pengolahan,Sagu

BPPT Jalin Kerjasama Penerapan Teknologi Sagu Lingga

Caption: Bupati Lingga Alias Wello bersama salah seorang perekayasa BPPT, menunjukkan hasil olahan sagu menjadi beras melalui hasil rekayasa teknologi. (Antarakepri/Ardhi)

Sebagai daerah kepulauan yang selama ini memiliki ketergantungan bahan pangan dari daerah lain, kami perlu melakukan pengembangan sumber karbohidrat alternatif, seperti sagu yang memang sudah tumbuh secara turun temurun di Lingga
Lingga (Antara Kepri) - Pemerintah Kabupaten Lingga bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), jalin kerjasama penerapan dan pemasyarakatan teknologi pengolahan sagu Lingga.

Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah MoU yang dilakukan oleh Bupati Lingga Alias Wello dan Kepala BPPT Unggul Priyanto di Hotel CK Tanjungpinang, Senin.

"lhamdulillah, kami dengan BPPT memiliki semangat yang sama untuk memantapkan ketahanan pangan nasional. Kebetulan, kami memiliki sumber daya alam yang melimpah, khususnya tanaman sagu, tapi miskin sumber daya manusia. Oleh karena itu, kami menggandeng para perekayasa BPPT," kata Bupati Lingga, Alias Wello.

Menurutnya, selain mengembangkan tanaman padi melalui pencetakan sawah, Pemerintah Kabupaten Lingga juga fokus terhadap potensi tanaman sagu yang belum tersentuh teknologi pengolahan.

Apalagi, sagu juga merupakan tanaman penghasil karbohidrat potensial yang memiliki nilai gizi yang tidak kalah dengan bahan pangan lainnya.

"Sebagai daerah kepulauan yang selama ini memiliki ketergantungan bahan pangan dari daerah lain, kami perlu melakukan pengembangan sumber karbohidrat alternatif, seperti sagu yang memang sudah tumbuh secara turun temurun di Lingga," ujarnya.

Potensi lahan sagu yang tumbuh secara alami dalam bentuk hutan di Kabupaten Lingga, mencapai luas sekitar 2.700 hektar. Lahan tersebut menyebar di dua belas desa dengan jumlah tempat pengolahan sekitar 140 unit.

"Jumlah produksi sagu Lingga saat ini, sekitar 7.898 ton per tahun. Rinciannya, sagu kotor 7.038 ton, sagu bersih 620 ton dan sagu kering 240 ton per tahun. Sistem pengolahannya masih sangat tradisional, sehingga mutu dan kualitas produknya masih kurang maksimal," ungkapnya.

Dia berharap, melalui sentuha teknologi yang di miliki BPPT, terlebih lagi soal sagu yang memang telah banyak di rekayasa menjadi berbagai macam produk turunan oleh pihak pengembang teknologi tersebut, dapat di turunkan kepada masyarakat petani sagu di Lingga.

Sementara itu, salah seorang perekayasa di Pusat Teknologi Agroindustri BPPT, Prof. Dr. Bambang Haryanto, MS yang ikut mendampingi Kepala BPPT, menyambut baik gagasan Bupati Lingga, H. Alias Wello yang konsen pada program penguatan ketahanan pangan dengan memberdayakan sumber pangan lokal.

"Sagu itu memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan bahan pangan lainnya seperti beras, jagung, singkong maupun gandum. Sagu juga tidak memiliki efek negatif bagi usus. Karena itu, sagu dapat menjadi probiotik yang berguna untuk melancarkan pencernaan," singkatnya. (Antara)

Editor: Evy R Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE