BPPT Lirik Sagu Lingga Sebagai Pengganti Beras

id bppt,lirik,sagu,lingga

BPPT Lirik Sagu Lingga Sebagai Pengganti Beras

Ketua BPPT Unggul Priyanto usai melakukan MoU dengan Pemkab Lingga tentang pengkajian, penerapan, dan pemasyarakatan teknologi untuk mendukung pembangunan daerah Kabupaten Lingga - Kepri (Foto: Saud)

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melirik Kabupaten Lingga sebagai daerah penghasil sagu yang berpotensi dapat menghasilkan beras analog sebagai makanan pokok pengganti beras dari padi.

"Melihat Lingga memiliki potensi sagu, ini yang kami kerjasamakan, dalam rangka  melakukan diversifikasi pangan," kata Ketua BPPT Unggul Priyanto, usai penandatanganan MoU antara BPPT dengan Pemkab Lingga  tentang pengkajian, penerapan, dan pemasyarakatan teknologi untuk mendukung pembangunan daerah Kabupaten Lingga - Kepri, di Hotel CK Tanjungpinang, Senin.

BPPT menilai, sagu dan jagung yang merupakan komposisi pembuatan beras analog adalah suatu bahan potensial yang dapat menggantikan posisi beras sebagai makanan pokok utama masyarakat Indonesia.

"Selain tidak gampang gemuk, mengkonsumsi beras dari sagu juga tidak menyebabkan diabetes, dan aman untuk kesehatan," ucapnya.

BPPT juga akan berupaya meningkatkan produktifitas sagu di Kabupaten Lingga. Sehingga, di samping mengembangkan beras sebagai produk pengganti pangan, BPPT juga melakukan budidaya tanaman sagu.

BPPT juga turut mengembangkan potensi tanaman lain di Lingga, di antaranya singkong racun, serta lada. Dan melalui Unit Pusat Teknologi Lingkungan, BPPT akan memanfaatkan lahan eks tambang bouksit dan timah sehingga berdampak pada meningkatnya sektor ekonomi di daerah tersebut.

"MoU ini akan kami tindaklanjuti dengan mengindentifikasi potensi yang ada di Lingga, dan akan kami bahas kembali bersama SKPD Lingga dan BPPT," ujarnya.

Di tempat yang sama, Direktur Pusat Teknologi Agroindustri Hardaning Pranamuda mengaku siap membantu Lingga mengembangkan potensi daerahnya.

"Kami juga sudah melakukan kajiannya semua. Seperti beras dari sagu, jadi tinggal melanjutkannya saja, tak perlu banyak kajian lagi," kata Hardaning Pranamuda.

Termasuk teknologi membudidaya tanaman gaharu, pisang, dan lada sehingga mampu  menghasilkan bibit unggulan dan memiliki produktifitas yang tinggi. 

"Kami juga akan mengindentifikasi anggrek di Lingga yang informasinya hanya ada di Lingga. Ini akan kami tindaklanjuti lebih lanjut, dan juga merupakan upaya penyelamatan dari kepunahan," ucapnya.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE