Dispar: Penyebutan Kepulauan Riau Untungkan Riau

id Dispar,Penyebutan,Kepulauan,Riau,wisata

Dari aspek pariwisata, penyebutan nama Kepulauan Riau menguntungkan Riau. Kami bekerja keras menyosialisasikan Kepulauan Riau, tetapi Riau yang dapat nama
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Penyebutan nama Kepulauan Riau menguntungkan Riau, karena masyarakat secara umum belum mengenal wilayah yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu, kata Kepala Dinas Pariwisata setempat, Guntur Sakti.

"Dari aspek pariwisata, penyebutan nama Kepulauan Riau menguntungkan Riau. Kami bekerja keras menyosialisasikan Kepulauan Riau, tetapi Riau yang dapat nama," kata Kadis Guntur Sakti di Tanjungpinang.

Menurut dia, masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa, Jakarta, Sulawesi hingga Papua cenderung lebih mengenal Riau dibanding Kepulauan Riau. Padahal Kepulauan Riau sejak tahun 2002 sudah dimekarkan dari Riau.

Namun nama Kepulauan Riau masih identik dengan Riau karena menggunakan kata  "Riau".

Selain itu, lanjutnya masyarakat Indonesia lebih mengenal Batam dibanding Kepulauan Riau yang biasa disingkat Kepri. Bahkan Tanjungpinang sebagai Ibu Kota Kepri kurang populer dibanding Batam.

"Ini permasalahan serius di sektor pariwisata," katanya.

Keluhan itu juga disampaikan Guntur kepada tim dari konsultan Kementerian Pariwisata yang melakukan penelitian potensi pariwisata di Kepulauan Riau baru-baru ini.

"Saya juga sudah sampaikan kepada gubernur agar untuk menyosialisasikan sektor wisata tidak menggunakan nama Kepulauan Riau, melainkan cukup Kepri," ujarnya.

Dia mengemukakan dalam urusan pemerintahan nama Kepulauan Riau memang harus ditonjolkan sesuai UU Nomor 25/2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau. Namun untuk mempromosikan objek wisata di wilayah itu sebaiknya menggunakan nama Kepri.

"Saya mempromosikan objek wisata, tidak menggunakan nama Kepulauan Riau, melainkan cukup Kepri," ucapnya.

Wakil Rektor II Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Hery Suryadi mengatakan strategi Dinas Pariwisata Kepri dalam menyosialisasikan objek wisata di Kepri harus massif dilakukan baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Kepri dan Riau memang identik karena 14 tahun yang lalu masih berada dalam satu wilayah. Karena itu, sosialisasi terhadap objek wisata Kepri harus gencar dilakukan," katanya.

Sejumlah warga di Pulau Jawa, menurut dia juga tidak mengenal Kepri. "Yang menyedihkan itu, mereka menganggap Kepri berada di wilayah administrasi Singapura dan Malaysia," ujarnya.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Kepri Ing Iskandarsyah mengatakan sejumlah warga di Jakarta dan Pulau Jawa, bahkan beberapa pejabat di Kementerian Dalam Negeri menganggap Tanjungpinang itu Pangkalpinang.

"Padahal Pangkalpinang itu berada di Bangka Belitung," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE