Bulog Siapkan 750 Ton Beras Operasi Pasar

id bulog,siapkan,750,ton,beras,operasi,pasar

Karimun (Antara Kepri) - Perum Bulog Divre Batam dan Karimun menyiapkan sebanyak 750 ton beras untuk operasi pasar di Kabupaten Karimun selama bulan Ramadhan 1437 Hijriyah.
        
"Operasi pasar dimulai sejak 1 Juni 2016 di Pasar Bukit Tembak, Kecamatan Meral. Beras yang disalurkan sekitar 4 ton," kata Kepala Perum Bulog Divre Batam dan Karimun Jamaluddin di Gedung DPRD Karimun, Kamis.
        
Jamaluddin dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPRD Karimun menjelaskan, stok beras yang disiapkan untuk OP selama bulan Ramadhan sebanyak 750 ton.
        
Beras kualitas medium tersebut dijual dengan harga Rp7.900 per kilogram.    
   
Menurut dia, warga hanya diizinkan membeli beras OP paling banyak 50 kilogram atau satu karung per kepala keluarga.
        
Dia juga mengatakan stok beras di gudang tidak hanya untuk kebutuhan selama Ramadhan, tetapi dipersiapkan untuk kebutuhan selama empat bulan.
        
"Masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan beras di pasaran selama bulan Ramadhan," kata dia.
        
Ketua Komisi II DPRD Karimun M Yusuf Sirat mengapresiasi OP beras yang telah dimulai Perum Bulog menyusul mulai melonjaknya harga beras di pasaran.
        
"Kami berharap OP beras diadakan secara merata menjangkau setiap kecamatan, terutama daerah pulau-pulau. Daerah pulau seharusnya mendapat prioritas karena jaraknya jauh dari pusat penyaluran yang bisa memicu harga lebih tinggi," tuturnya.
        
Yusuf Sirat juga menyambut baik pernyataan Bulog bahwa stok beras menjelang Ramadhan hingga Lebaran mencukupi.
        
"Masyarakat tidak perlu cemas karena Bulog sudah menyiapkan stok yang cukup, tinggal bagaimana teknis penyalurannya agar menjangkau daerah pelosok," ucapnya.
       
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Karimun Muhammad Hasbi menyatakan masih khawatir dengan penyaluran beras Bulog untuk daerah pulau terjauh, seperti Kecamatan Moro dan Durai.
        
Menurut Muhammad Hasbi, biaya distribusi yang lebih tinggi menuju dua kecamatan tersebut berdampak pada harga beras Bulog yang telah dipatok seharga Rp7.900 per kilogram.
        
Menurut dia, harga sebesar itu  tidak akan menutup biaya distribusi. "Dari harga sebesar itu, setoran ke Bulog sebesar Rp600 per kilogram," kata dia.
        
Dia mengatakan masih akan membicarakan persoalan tingginya biaya distribusi agar warga tidak terbebani jika harga beras Bulog dijual melebihi harga yang telah dipatok sebesar Rp7.900 per kilogram.
        
"Kami akan bahas bersama pihak kecamatan untuk mencarikan solusinya," ucapnya.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE