Berharap Tragedi Dumai Express Tidak Terulang Kembali

id Berharap Tragedi,Dumai,Express,Tidak,Terulang,Kembali,tenggelam,cuaca,mudik,lebaran,angkutan,idul,fitri,karimun,pelabuhan,syahbandar

Berharap Tragedi Dumai Express Tidak Terulang Kembali

Satu kapal penumpang reguler berlayar dari Tanjung Balai Karimun menuju Batam. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Ilustrasi) (antarakepri.com/Rusdianto)

Sesuai dengan motto pelayanan mudik Lebaran tahun ini, lebih baik tidak berangkat daripada tidak pernah sampai ke tempat tujuan. Kelancaran arus mudik memang penting, tapi keselamatan pemudik jauh lebih penting
TRAGEDI MV Dumai Express 10 di perairan Takong Hiu, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, memang sudah lama. Kapal sarat penumpang itu tenggelam, tepatnya pada Minggu, 22 November 2009, saat ombak di laut bergelora.

Tragedi kapal berbahan "fiberglass" itu masih melekat dalam ingatan sebagian masyarakat, tidak terkecuali para regulator dan pelaku pelayaran di Kabupaten Karimun, sebuah kabupaten dengan 298 pulau besar dan kecil, berpenghuni maupun kosong.

MV Dumai Express 10 yang mengangkut lebih dari 270 penumpang tenggelam akibat lambungnya pecah dihantam gelombang. Puluhan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya hilang.

Merujuk pada kondisi cuaca yang kerap berubah buruk dalam satu bulan terakhir, dan sering terjadi angin puting beliung, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Balai Karimun menyatakan tidak akan mengizinkan kapal berangkat jika cuaca di laut buruk.

"Sesuai dengan motto pelayanan mudik Lebaran tahun ini, lebih baik tidak berangkat daripada tidak pernah sampai ke tempat tujuan. Kelancaran arus mudik memang penting, tapi keselamatan pemudik jauh lebih penting," kata Kepala KSOP Tanjung Balai Karimun Eko Priyo Handoyo usai Apel Siaga Mudik Lebaran 2016 di Tanjung Balai Karimun Selasa pekan ini.

Sebagai regulator pelabuhan dan pelayaran, kata Eko, KSOP Tanjung Balai Karimun akan terus memantau perkembangan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagai rujukan untuk mengizinkan atau menunda keberangkatan kapal penumpang.

Dia juga mengingatkan nakhoda dan operator kapal agar tidak memaksakan kapal berlayar di tengah kondisi cuaca tidak bersahabat. Dia juga mengingatkan kepada nakhoda untuk tidak berangkat dengan jumlah penumpang melebihi kapasitas.

"Petugas akan mengecek jumlah penumpang. Kapal tidak diizinkan berangkat kalau jumlah penumpang melebihi kapasitas. Penumpang juga kami ingatkan untuk tidak naik ke kapal yang sudah penuh," tuturnya.

Seorang agen kapal Edi mengatakan, cuaca di laut memang sering berubah mendadak sehingga beberapa pelayaran terpaksa dibatalkan dalam dua pekan terakhir.

"Satu kapal tujuan Singapura batal berlayar beberapa hari lalu. Kapal itu kembali ke pelabuhan karena cuaca tidak memungkinkan," kata Edi.

Kapal yang mengangkut rombongan Bupati Karimun Aunur Rafiq untuk bersafari Ramadhan ke Pulau Kundur juga batal berlayar karena gelombang tinggi dan angin kencang.

"Faktor keselamatan memang menjadi perhatian utama, kita tidak ingin tragedi tenggelamnya Dumai Express 10 terulang kembali," kata pensiunan anggota TNI AL itu.    

Kelaiklautan Kapal

Kepala KSOP Tanjung Balai Karimun Eko Priyo Handoro mengatakan, seluruh kapal yang beroperasi telah diperiksa kelaiklautannya untuk mendukung keselamatan pelayaran ketika jumlah penumpang melonjak selama arus mudik maupun balik Idulfitri.

Dia menuturkan, sebanyak 40 kapal telah disiapkan untuk melayani para pemudik untuk pulang ke kampung halaman.

Kapal sebanyak itu terdiri atas 12 kapal untuk pelayaran internasional ke Kukup, Malaysia dan Singapura, dua kapal penyeberangan atau roro (roll on-roll off) dan sisanya kapal jurusan domestik.

"Lonjakan penumpang diperkirakan mulai terjadi H-5 Lebaran. Kami perkirakan lebih dari 5 persen dibandingkan tahun lalu," katanya.

Ketua Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional (INSA) Karimun Bustami Datuk Raja Marah mengatakan, pihaknya siap menambah kapal sebagai cadangan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.

"Seperti tahun sebelumnya, kami menambah kapal terutama jurusan Selatpanjang Riau. Namun, kami akan bicarakan dengan KSOP soal penambahan armada ini," ucapnya.

Kepala KSOP Tanjung Balai Karimun Eko Priyo Handoyo mengatakan, pihaknya mendirikan tiga posko pengamanan mudik Lebaran 2016, yaitu di pelabuhan internasional dan domestik Tanjung Balai Karimun, pelabuhan antarpulau Sri Tanjung Gelam dan Pelabuhan Kargo dan Roro Parit Rempak, Kecamatan Meral.

Pada tiga posko tersebut ditempatkan sejumlah personel dari kepolisian, KSOP, Dinas Perhubungan, Satpol PP, petugas kesehatan dan petugas instansi terkait lainnya.

"Tugas personel di posko itu adalah fokus mengamankan penumpang dan barang bawaan serta fasilitas pelabuhan," ucapnya.

Kapal Cadangan

Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Tanjung Balai Karimun menyiagakan kapal motor penyeberangan (KMP) Lome untuk mengangkut penumpang yang tidak tertampung KMP Senangin yang melayani jurusan Buton Riau, Telaga Punggur Batam, Tanjungpinang dan Selat Beliah Kecamatan Kundur Barat.

"KMP Lome siap berangkat jika KMP Senangin tidak mampu mengatasi lonjakan jumlah penumpang," kata Kepala PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Tanjung Balai Karimun Herbet Damanik.

Berdasarkan jadwal reguler, KMP Senangin berangkat ke Buton  tiga kali dalam sepekan, yaitu Senin, Rabu dan Jumat pukul 20.00 WIB. Kemudian, tujuan Telaga Punggur Batam setiap Selasa dan Sabtu pukul 09.00 WIB dan tujuan Tanjungpinang setiap Rabu dan Minggu pukul 20.00 WIB.

Selain tiga jurusan itu itu, KMP Senangin juga melayani penyeberangan Selat Beliah, Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun setiap Minggu, Senin dan Rabu pukul 09.00 WIB.

"Kalau jadwal ke Buton tiga kali sepekan, maka nanti bisa bertambah menjadi empat, lima atau mungkin enam dibantu KMP Lome, tergantung lonjakan penumpang," tuturnya.

Dia memperkirakan lonjakan cukup signifikan terjadi pada H-5, terutama penyeberangan ke Buton Riau.

Disinggung jadwal keberangkatan ke Buton pada Senin (27/6), dia memperkirakan belum terjadi penumpukan penumpang, dan masih tertampung dengan KMP Senangin.

"Untuk tiket masih ada, baik kendaraan roda dua, empat maupun penumpang orang," kata dia.

Direktur Utama PT Karya Karimun Mandiri (KKM) Indrawan Susanto yang menyebutkan operator kapal antarpulau di Pelabuhan Sri Tanjung Gelam juga menyiapkan armada cadangan untuk mengantisipasi penumpukan penumpang.

"Kalau terjadi lonjakan, kapal cadangan akan dioperasikan. Dan jadwal reguler juga diubah menjadi lebih fleksibel, kapal akan berangkat kalau masih ada penumpang dan tidak mengacu pada jadwal normal," tutur Indrawan Susanto.      

PT KKM merupakan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) milik Pemkab Karimun sebagai operator Pelabuhan Sri Tanjung Gelam, Tanjung Balai Karimun.

Menurut Indrawan, kebijakan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama arus mudik menjelang Hari Raya Idulfitri 1437 Hijriah.

Dia mengatakan, kapal tetap berangkat jika masih ada penumpang yang menumpuk di pelabuhan antarpulau dalam kabupaten tersebut.

"Jadwalnya bersifat fleksibel," ucapnya.

Untuk mendukung kebijakan tersebut, lanjut Indrawan, operator pelayaran telah menyiapkan kapal cadangan untuk dioperasikan jika terjadi penumpukan penumpang di pelabuhan.

"Berdasarkan pengalaman tahun lalu, jurusan Selat Beliah paling tinggi lonjakan penumpangnya, sedangkan jurusan lain seperti Moro kemungkinan masih dapat diangkut dengan kapal reguler," kata dia.

Dia menambahkan, fasilitas di Pelabuhan Sri Tanjung Gelam, termasuk juga pelabuhan lain yang dikelola KKM, seperti Pelabuhan Tanjung Berlian Kundur Utara dan Pelabuhan Selat Beliah Kundur Barat, juga telah dibenahi dan direnovasi.

Pelabuhan Sri Tanjung Gelam yang dulunya bernama Pelabuhan Boom Panjang merupakan pelabuhan antarpulau dengan jadwal keberangkatan yang cukup padat dalam satu hari.

Dalam satu hari, pelabuhan tersebut memiliki 49 jadwal keberangkatan kapal ke sejumlah pulau di Karimun, seperti jurusan Selat Beliah, Buru, Moro, Tanjung Berlian, Durai, dan pulau-pulau lainnya.

"Kapal berlayar dengan jadwal cukup padat, setiap setengah jam ada kapal yang berangkat dari pagi sampai sore," kata Indrawan Susanto. (Antara)

Editor: A Jo Seng Bie

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE