Kadistanhut Ajak Pemuda Lingga Tangkap Peluang Pertanian

id Kadistanhut,Ajak,Pemuda,Lingga,Tangkap,Peluang,Pertanian

Kadistanhut Ajak Pemuda Lingga Tangkap Peluang Pertanian

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Kadistanhut) Lingga, Rusli Ismail. (antarakepri.com/Ardhi)

Bisa bertani Pinang, Gaharu, Ubi Gajah, bahkan Jengkol juga menjanjikan nilai ekonomis cukup baik
Lingga (Antara Kepri) - Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Lingga, Rusli Ismail mengajak para pemuda tempatan untuk menangkap peluang peningkatan kesejahteraan keluarga melalui sektor pertanaian.

"Ini momen yang baik. pemerintah daerah tengah serius membuat gebrakan di sektor pertanian. Banyak peluang yang bisa di tangkap untuk mensejahterakan ekonomi keluarga kedepan. Pemuda jangan berpangku tangan saja," kata dia di Daik Lingga, Kamis.

Menurut Rusli, sektor pertanian di Indonesia saat ini sedang baik-baiknya. Banyak produk pertanaian yang menjanjikan nilai ekonomis cukup besar.

Seperti contohnya sahang (lada), dengan harga jualnya yang stabil dan cenderung meningkat, sangat berpeluang untuk dikembangkan dalam jumlah besar.

Bahkan saat ini, Lingga menjadi salah satu daerah penghasil komoditi sahang di Indonesia, menggantikan peran sejumlah daerah yang beralih komoditasnya ke pertanian ubi, seperti Palembang, Bangka dan sebagainya.

"Para pemuda harus mampu membaca peluang ini. Jangan pesimis. Belajar bertani itu tidak rugi," ungkapnya.

Selain sahang, menurut Rusli, banyak lagi komoditas pertanian lainnya yang bisa menghasilkan nilai ekonomis yang besar.

"Bisa bertani Pinang, Gaharu, Ubi Gajah, bahkan Jengkol juga menjanjikan nilai ekonomis cukup baik," tuturnya.

Menekuni dunia pertanian di Lingga, lanjutnya, sudah tidak sesulit dulu. Karena hilirisasinya juga susah cukup menunjang kemudahan pemasaran produk pertanian masyarakat tersebut.

Terutama Ubi Gajah, yang dalam waktu dekat ini akan berdiri sebuah pabrik pengolahan tapioka, dengan kapasitas produksi 100 ton perhari.

Dia menyarankan, para pemuda di Lingga lebih agresif menjemput peluang tersebut. Hubungi pemerintah desa setempat dan minta diakomodir lahan untuk pertanian, jika masih tersedia lahannya.

"Sayang sekali jika di desa-desa yang memiliki lahan, hanya tidur dan tidak termanfaatkan. Sebaiknya di olah, kejar bola, jangan sampai nanti anak-anak muda yang enerjik itu tidak punya pendapatan apa-apa kedepan," tutupnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE