Lingga (Antara Kepri) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga menunggu SK bupati terkait pemusnahan obat-obatan kadaluwarsa yang bernilai sekitar Rp2,4 miliar.
"Data obat yang diajukan tim untuk dimusnahkan terhitung dari tahun 2006 hingga Juli 2016 senilai Rp 2,4 miliar. Pemusnahannya masih menunggu SK Bupati Lingga. Ini merupakan aset kabupaten," kata Kabid Pelayanan Dinkes Lingga Siti Nafia di Daik Lingga, Jumat.
Siti Nafia menjelaskan, obat-obatan kadaluwarsa tersebut berdasarkan data yang ada di rumah sakit umum lapangan (RSUL) Daik, instalasi farmasi, dan 8 puskemas senilai Rp1,7 miliar. Sedangkan sisanya dari RSUD Dabosingkep senilai Rp700 juta.
"Ini untuk pengamanan obat dan pengelolaan barang milik daerah. Kita sudah rapat koordinasi dengan Tim Penghapusan Obat Kadaluwarsa dan tim penilai obat rusak dan kadaluarsa," tuturnya.
Jumlah obat sebanyak itu akan diusulkan dulu kepada Bupati Lingga, dan dilihat kembali apakah sesuai untuk dimusnahkan.
Untuk aset obat kadaluwarsa wilayah Daik Lingga, termasuk puskesmas di Kepulauan Senayang, akan dibawa ke Dabosingkep untuk dimusnahkan bersamaan.
"Total obat yang dari Daik, angkutannya dengan 2 pick up dan 2 truk. Proses pemusnahannya, dengan cara digiling dan ditimbun," ungkapnya.
Di tempat lain, Ignasius Luti, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga mengatakan jika sesuai rencana, jadwal pemusnahan akan dilangsungkan pada tanggal 16 Agustus 2016 mendatang.
"Hari H-nya, tanggal 16 nanti. Tempatnya di TPA Singkep Barat," singkatnya.(Antara)
Editor: Rusdianto
Dinkes Lingga Usulkan Pemusnahan Obat Kadaluarsa Rp2,4 Miliar
Sejumlah obat kedaluwarsa dari RSUL Lingga dibawa ke Dabosingkep untuk dimusnahkan, Kamis (11/8). (antarakepri.com/Ardhi)
Ini untuk pengamanan obat dan pengelolaan barang milik daerah. Kita sudah rapat koordinasi dengan Tim Penghapusan Obat Kadaluwarsa dan tim penilai obat rusak dan kadaluarsa
Komentar