Kepala Sekolah di Tambelan Aniaya Siswa

id Kepala Sekolah di Tambelan Aniaya Siswa

Kepala Sekolah di Tambelan Aniaya Siswa

Siswa kelas 4 SDN 001 Kecamatan Tambelan Zulkarnain (11) tidak bisa sekolah dan mengalami muntah-muntah usai dipukul di bagian kepala oleh kepsek sekolah tersebut (Saud)

Kepala Sekolah SDN 001 Tambelan, Tajuddin, dikabarkan langsung berangkat melarikan diri menggunakan KM Bukit Raya
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Kepala Sekolah Dasar Negeri 001 Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan telah melakukan tindakkan aniaya terhadap seorang siswa kelas 4.

"Berdasarkan laporan yang saya terima dari orangtua korban, anak ini dipukul bagian kepala dengan menggunakan raket badminton," kata Kepala UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan di Tambelan Baharuddin, Selasa.

Aksi pemukulan yang dilakukan Kepsek SDN 001 Tambelan Tajuddin, S.Pd., berawal dari latihan upacara bendera pada Sabtu (3/9) di halaman sekolah tersebut.

"Setelah dipukul, si anak mengalami muntah-muntah. Tapi belum mau menceritakan kepada orangtua tentang kejadian pemukulan di sekolah," ujarnya.

Melihat kondisi anak semakin parah pada Senin (5/9) muncul kecurigaan dari Amat, ayah korban. Pada akhirnya, Zulkarnain menceritakan kejadian pada Sabtu(3/9) kepada orangtuanya.

Setelah memperoleh keterangan dari korban, Amat yang sehari-hari bekerja sebagai pemukul batu tradisional tersebut langsung menjumpai UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan di Tambelan.

"Dari perolehan informasi yang didapat, orangtua korban langsung melapor ke saya. Dan Senin malam (5/9) dia langsung kami bawa ke Puskesmas Tambelan untuk mendapat pertolongan medis," tutur Baharuddin.

Menurut Baharuddin, saat ini korban masih menjalani pemeriksaan pihak Polisi Tambelan.

Sementara Kepala Sekolah SDN 001 Tambelan Kabupaten Bintan Tajuddin, dikabarkan langsung berangkat menggunakan KM Bukit Raya.

Di wawancara terpisah, Amat sebagai ayah korban membenarkan bahwa anaknya telah dipukul oleh kepala sekolah pada kegiatan latihan upacara bendera, Sabtu (3/9).

"Sekarang anak saya lagi merintih kesakitan kepalanya," ujar Amat.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Sinta sebagai ibu korban, aksi pemukulan yang dilakukan di bagian kepala anaknya.
"Kepala anak saya dipukul pakai raket bandminton di bagian pemegang raketnya," kata Sinta.

Dampak pemukulan tersebut membuat anak pertama pasangan Amat dan Sinta tidak bisa melanjutkan sekolah karena mengalami demam dan muntah-muntah.

"Semakin parah, bahkan keluar air melalui hidung," tegasnya.

Menerima informasi tersebut, Kepala Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD)  Kepulauan Riau Faizal langsung akan menindaklanjuti kejadian tersebut.

"Informasi ini akan kami tindaklanjuti," tegasnya. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE