Rumah Melayu Tolak Cawagub Kepri Bermasalah

id rumah,melayu,tolak,cawagub,bermasalah


Tanjungpinang (Antara Kepri) - Rumpun Mahasiswa (RUMAH) Melayu dan Gerakan Mahasiswa Lingga tolak figur bermasalah ditetapkan sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Kepulauan Riau.
        
Penolakan itu disampaikan belasan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi itu di halaman Kantor DPRD Kepri, Senin.
        
"Kami minta agar Ketua DPRD Kepri (Jumaga Nadeak) mengupayakan agar partai untuk tidak mengusulkan cawagub bermasalah," kata Ketua Rumah Melayu, Firman.
        
Dia menambahkan jika figur bermasalah dipaksa menjadi cawagub, dikhawatirkan akan menghambat penyelenggaraan pemerintahan saat terpilih menjadi wagub.
    
Selain itu, kinerja wagub bermasalah  tidak akan maksimal, dan tidak mampu melaksanakan tugas pemerintahan.
         
Mahasiswa itu akhirnya ditemui Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak. Jumaga mengajak mahasiswa menyampaikan aspirasi di dalam ruang rapat.
        
Dalam pertemuan itu, mahasiswa tersebut meminta kepada DPRD Kepri mencegah nama-nama calon wagub bermasalah diloloskan dalam usulan DPRD.
        
Tak hanya menolak cawagub bermasalah, Ketua Gema Lingga,  Zul, meminta yang mengisi posisi wagub hendaklah putera daerah. Sebab, putera daerah yang mengetahui kondisi dan kearifan lokal dari masyarakat Melayu.
        
"Kami meminta agar partai pengusung dalam mengusulkan nama cawagub harus memprioritaskan putera daerah," tegas Zul.
         
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak mengatakan menerima usulan dan aspirasi mahasiswa.
    
"Kami di DPRD ini perpanjangan tangan dari partai. Saya tidak bisa mengarahkan apalagi memerintahkan partai," kata Jumaga.
        
Jika mahasiswa melihat ada beberapa cawagub yang bermasalah, Jumaga menyarankan untuk melampirkan bukti pendukung tudingan tersebut ke partai pengusungnya.
    
"Jadi adek-adek mahasiswa, kalau memang ada calon yang bermasalah, lampirkan buktinya. Agar tidak menjadi fitnah kepada calon tersebut," kata Jumaga.
        
Terkait calon yang harus putera daerah, Jumaga mengatakan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat membicarakan hal tersebut. Karena yang dibutuhkan Kepri untuk membangun adalah kontribusi dan kemampuan.
        
"Saya Ketua DPRD Kepri, warga negara Indonesia. Saya minta yang harus dikedepankan saat ini adalah siapa yang bisa membangun negeri ini, yang bisa memberikan kontribusi," katanya.

Dia menyontohkan dirinya. Meskipun bukan putera daerah, namun dia dan enam rekannya yang berjuang mati-matiian menggolkan usulan berdirinya Provinsi Kepri saat itu.
    
"Saya mencintai negeri ini, tanah Melayu ini. Dan saya berjanji untuk membangun negeri ini. Jadi sekarang, bukan saatnya lagi kita bicara seperti itu," tegas Jumaga.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE