Batam (Antara Kepri) - Rumah Komposter yang dikelola Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam Kepulauan Riau mampu menghasilkan pupuk kompos hingga 20 ton setiap bulan yang digunakan untuk menyuburkan tanaman di taman-taman kota.
"Dalam satu bulan bisa mencapai 20 ton kompos. Dibagikanlah itu satu minggu sekitar 5 ton untuk tanaman-tanaman kita," kata Kepala Seksi Penyuluhan dan Pembinaan DKP Kota Batam, Rida Meliyana di Batam, Kamis.
Selain untuk kebutuhan tanaman yang dipelihara DKP, pupuk kompos juga dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Ia mengatakan kompos itu berasal dari pegolahan sampah organik di lingkungan sekitar Rumah Komposter terutama dari warga Kampung Tua Dapur 12.
Rida menjelaskan, setelah dipisahkan antara sampah organik dan non organik, limbah rumah tangga itu kemudian dicacah menggunakan mesin khusus lalu disaring di mesin berikutnya untuk menjadi kompos.
"Sayang, kesadaran masyarakat untuk memilah sampah organik dan dan non organik belum besar, ini membuat petugas bekerja ekstra, memilah sampah dulu di sini, sebab sampahnya bercampur," ujar Rida.
Pemkot terus berupaya melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk mengelola sampah yang bisa dimanfaatkan kembali.
"Kami beri pemahaman kepada masyarakat untuk memilah, membuat kompos dan mendaur ulang sampah," kata Rida.
Di tempat yang sama, pekerja Rumah Komposter, Mukhlis mengatakan Rumah Komposter berproduksi kompos dua hingga tiga kali dalam sepekan.
Selain sampah organik, Rumah Komposter juga mengelola sampah non organik untuk dijual kembali ke bank sampah.
Rumah Komposter juga dilengkapi mesin pres kertas, pencuci dan pengering kantong plastik untuk mengelola sampah non organik. (Antara)
Editor: Rusdianto
Rumah Komposter Batam Hasilkan Kompos 20 Ton
Dalam satu bulan bisa mencapai 20 ton kompos. Dibagikanlah itu satu minggu sekitar 5 ton untuk tanaman-tanaman kita
Komentar