BI Perkirakan Ekonomi Kepri Tumbuh 5,0 Persen

id BI,bank,Perkirakan,Ekonomi,Kepri,Tumbuh

Namun, pertumbuhan sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan diperkirakan masih relatif terbatas
Batam (Antara Kepri) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan IV 2016 tumbuh pada kisaran 4,6 hingga 5,0 persen (yoy).

"Pertumbuhan itu dipengaruhi terbatasnya ekspor dan realisasi investasi yang tidak setinggi perkiraan sebelumnya," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra di Batam, Jumat.

Dari sisi permintaan, konsumsi diperkirakan menguat, ditopang penyelenggaraan sejumlah acara pariwisata seperti Festival Bahari Sail Karimata 2016 pada Oktober.

Investasi akan ditopang percepatan realisasi belanja modal dan infrastruktur yang sampai triwulan III 2016, tercatat baru mencapai 40,3 persen (yoy).

Sementara aktivitas ekspor impor masih pada tren menurun, dipengaruhi rendahnya pertumbuhan ekonomi global dan penurunan harga komoditas.

Dari sisi sektoral, penguatan akan ditopang sektor konstruksi, berdasarkan potensi peningkatan realisasi belanja modal dan infrastruktur serta perkiraan hasil SKDU yang masih dalam tingkat optimis.

Penguatan juga didukung perdagangan, dengan meingkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.

"Namun, pertumbuhan sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan diperkirakan masih relatif terbatas," kata dia.

 Inflasi meningkat
 
BI juga memperkirakan laju inflasi pada triwulan IV 2016 meningkat, didorong kenaikan harga pangan, terutama komoditas hortikultura dan ikan segar, akibat curah hujan tinggi dan gelombang tinggi.

Tekanan inflasi inti dan administered prices juga diperkirakan relatif tinggi, dipengaruhi pergerakan nilai tukar dan kenaika harga rokok.

"Meski begitu, capaian inflasi Kepri 2016 diperkirakan masih berada pada koridor sasaran inflasi nasional sebesar 4 plus minus 1  persen (yoy)," kata dia.

Optimisme itu disebabkan komitmen Tim Pengendalian Inflasi Daerah dalam mengimplementasikan rencana aksi 4K, yaitu memastikan ketersediaan pasokan komoditas, menjaga kelancaran distribusi, memastikan keterjangkauan harga dan melakukan komunikasi kebijakan, sampai Desember 2016. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE