Pemda Minta Kemenhub Buka Pelayaran Kuala Tungkal-Batam

Batam (Antara Kepri) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau dan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi meminta Kementerian Perhubungan membuka pelayaran kapal "ro-ro" yang menghubungkan pelabuhan dua daerah, Batam dan Kuala Tungkal.

Pelayaran ro-ro Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat-Batam penting demi mendukung ketahanan pangan, menyusul ditandatanganinya nota kesepahaman kerja sama pangan dua daerah itu, kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Selasa.

Tanpa pelayaran itu, sayur-mayur dari Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang dipasok ke Batam harus melalui pelayaran panjang dan singgah terlebih dulu di Lingga.

"Karenanya kami membutuhkan pelayaran langsung. Agar kebutuhan pangan datang dalam kondisi bagus, segar dan tidak rusak," kata Wali Kota Batam.

Ia mengatakan akan menulis surat permohonan pembukaan rute ro-ro Kuala Tungkal-Batam kepada Menteri Perhubungan.

Sama dengan Wali Kota Batam, Bupati Tanjung Jabung Barat, Safrial menyatakan juga akan mengirim surat serupa, agar Menteri Perhubungan segera membuka pelayaran Kuala Tungkal-Batam.

"Agar dibuka pelayaran roro Kuala Tungkal-Batam. Diupayakan pelayaran langsung agar sayur tidak lekas membusuk," ujarnya.

Ia mengatakan Tanjung Jabung Barat siap memasok berbagai kebutuhan pangan untuk warga Kota Batam. Kabupaten itu memiliki beras, pinang, kopi dan lain sebagainya.

"Banyak sumber daya alam yang bisa dipasok ke Batam," kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia menawarkan pengusaha Batam untuk mengembangkan berbagai usaha di Tanjung Jabung Barat.

Pemerintah Kota Batam, Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi, sepakat untuk melakukan kerja sama bidang pangan, yang dituangkan dalam nota kesepahaman.

Dengan kerja sama itu, maka hasil pangan dari Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat akan dipasok ke Kota Batam untuk memenuhi kebutuhan warga kota. (antara)

Editor: Rusdianto