BPS: Sayuran Penyumbang Inflasi Terbesar di Batam

id bps,sayuran,penyumbang,inflasi,terbesar,batam

BPS: Sayuran Penyumbang Inflasi Terbesar di Batam

Sayuran di pasar. (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)

Ini jadi kompas bagi Pemerintah Kota Batam. Berarti ini yang harus dikawal untuk menjaga inflasi di Desember dan Januari nanti
Batam (Antara Kepri) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau mencatat sayur mayur sebagai komoditas penyumbang inflasi terbesar di Kota Batam, berdasarkan data BPS Desember, periode 2012-2015.
         
Kepala BPS Kepri, Dumangar Hutauruk dalam rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Kepri di Batam, Selasa menyatakan sayur mayur penyumbang inflasi tertinggi antara lain bayam, bawang merah, kacang panjang, kangkung, cabai hijau, dan buncis.
         
Selain sayuran, komoditas lain yang juga menjadi penyumbang inflasi dominan adalah bensin, daging ayam ras, cumi-cumi, emas, gula pasir, dan kecap.
         
"Masing-masing komoditas ini frekuensi munculnya empat kali. Bensin memang bisa dikawal dengan menjaga suplai. Sementara sayur mayur, ini yang harus kita jaga, supaya inflasi tidak melambung," tuturnya.
         
Ia menyarankan pemerintah untuk mulai memikirkan untuk menggalakan menanam sayur, demi menekan kenaikan harga bahan pangan itu.
         
Dumagar menjabarkan, pada Januari, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi didominasi sayur mayur. Pada periode 2012-2016, komoditas yang muncul hingga lima kali sebagai penyumbang inflasi di Batam yaitu kacang panjang, daging ayam ras, emas, cumi-cumi, kakap merah, kembang kol, cabai hijau, anggur.

"Ini jadi kompas bagi Pemerintah Kota Batam. Berarti ini yang harus dikawal untuk menjaga inflasi di Desember dan Januari nanti," kata Dumangar.
         
Secara keseluruhan, inflasi di Batam cenderung tinggi di bulan Juni, Juli, November, dan Desember.
         
Ia mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi inflasi lebih tinggi dengan menjaga pasokan di pasar.
         
Selain Kota Batam, BPS juga mencatat penyumbang inflasi tertinggi di Kota Tanjungpinang pada Desember dan Januari adalah beras.
         
Dunagae menyarankan Pemkot Tanjungpinang meminta bantuan Bulog untuk memantau harga di pasar.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE