BI: Pertumbuhan Ekonomi Kepri 2017 5,2 Persen

id bi,pertumbuhan,ekonomi,kepri

BI: Pertumbuhan Ekonomi Kepri 2017 5,2 Persen

Logo Bank Indonesia (Foto: antaranews)

Perekonomian global diperkirakan tumbuh menguat pada 2017 berpotensi terjadi baik pada negara maju dan negara berkembang
Batam (Antara Kepri) - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan perekonomian Provinsi Kepulauan Riau pada 2017 pada kisaran 4,8 persen hingga 5,2 persen (yoy),  tumbuh  menguat  dibanding  2016.
         
"Perekonomian global diperkirakan tumbuh menguat pada 2017  berpotensi terjadi baik pada negara maju dan negara berkembang," kata Kepala Kantor BI Kepulauan Riau Gusti Raizal Eka Putra di Batam Kepri, Rabu.
         
Ia menyatakan luasnya cakupan tantangan global yang dihadapi tidak  serta merta meredupkan harapan perekonomian Kepri ke depan, karena masih terdapat sejumlah faktor baik internal maupun eksternal yang mendorong optimisme dan mantap menatap 2017.
         
Menurut dia, perbaikan ekonomi global akan mendorong permintaan produk ekspor non migas Kepri dengan negara tujuan ekspor utama yaitu Singapura, Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang.

Sejalan dengan perkiraan pemulihan ekonomi global  di  2017, harga komoditas juga dirasa akan meningkat didorong peningkatan  permintaan  global.  
    
Perbaikan harga migas diperkirakan turut mendorong ekspor migas Kepri, terutama gas alam.
         
"Meskipun tantangan ke depan masih berat, kami masih memiliki banyak harapan dan kesempatan yang luas untuk mewujudkan Kepri yang semakin  makmur, sejahtera serta berkontribusi terhadap kemajuan perekonomian nasional," kata Gusti.

Sementara itu, BI memperkirakan inflasi Kepri 2017 meningkat, namun masih pada rentang sasaran 4 ± 1 persen (yoy).
         
Perkiraan perbaikan ekonomi Kepri pada 2017, utamanya dari peningkatan daya beli dan pendapatan masyarakat yang akan mendorong tingkat konsumsi lalu mendorong laju inflasi kelompok inti dan kelompok  volatile foods.
         
Selain itu, perkiraan perbaikan harga komoditas khususnya harga minyak dunia diperkirakan juga akan mendorong laju inflasi kelompok  administered prices dari transmisi kenaikan harga bahan bakar dan tarif listrik.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE