Polda Kepri Selamatkan 21 Calon TKI

id polda,kepri,selamatkan,calon,tki

Polda Kepri Selamatkan 21 Calon TKI

Calon TKI yang berhasil diselamatkan Polda Kepri (antarakepri/Larno)

Saat mau dibawa ke Malaysia pada 24 Desember malam, ada patroli petugas sehingga oleh tekongnya ditinggalkan pada pulau tersebut
Batam (Antara Kepri) - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepri mengamankan 21 calon TKI legal saat ditinggalkan tekongnya di Pulau Todak, Nongsa, Batam, Jumat dinihari.
        
"Mereka terdiri dari 9 perempuan dan 12 laki-laki ditinggalkan oleh tekong yang hendak membawa ke Malaysia di Pulau Todak karena cuaca buruk. Jadi kami amankan dan dibawa ke Polda Kepri," kata Kasubdit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Kepri AKBP Ponco Indriyo di Batam, Jumat.
        
TKI tersebut berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia seperti Lombok Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jambi.
        
"Saat mau dibawa ke Malaysia pada 24 Desember malam, ada patroli petugas sehingga oleh tekongnya ditinggalkan pada pulau tersebut," kata dia.
        
Dari hasil pemeriksaan ada yang sudah beberapa kali ke Malaysia. Satu diantaranya masih dibawah umur. Usianya 16 tahun.
        
"Korban juga mengatakan, tekong yang hendak membawa mereka ke Malaysia adalah S yang saat ini dalam pengejaran petugas," kata Ponco.
        
Ponco belum bisa memastikan apakah tekong yang memberangkatkan TKI ilegal ini merupakan jaringan SR yang saat ini menjari buronan Polda Kepri.
        
Ponco mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan BP3TKI Tanjungpinang untuk memulangkan calon TKI ilegal tersebut hingga ke daerah masing-masing.
        
"Untuk pemulangan kami koordinasikan dengan BP3TKI Tanjungpinang. Sementara sebagian masih menjalani pemeriksaan di Polda Kepri," kata dia.
        
Salah seorang korban asal Jawa Barat, Norika mengatakan dia berangkat dari Bndung menuju Jakarta dan terbang ke Batam membayar Rp1,7 juta.
        
"Dari Bandara Hang Nadim, kami dijemput dan dibawa ke sebuah rumah. Namun nggak tahu dimana," kata dia.
        
Selanjutnya, kata dia, untuk bisa menyeberang ke Malaysia harus membayar Rp1,8 juta pada tekong yang mengantarkannya dengan kapal cepat.
        
"Katanya ada patroli makanya kami diturunkan di pulau itu dan ditinggal. Akhirnya kami dibawa kesini," kata Norika.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE