Modus Penipuan Bantuan Sarana Olahraga Sasar Kades

id Modus,Penipuan,Bantuan,Sarana,Olahraga,Sasar,Kades

Modus Penipuan Bantuan Sarana Olahraga Sasar Kades

Kepala Desa Jagoh, Singkep Barat Kabupaten Lingga menjadi sasaran penipunan berkedok bantuan sarana olahraga atas nama pemerintah daerah. (Antarakepri/Ardhi)

Saya dapat telpon dari seorang bernama Najib, mengaku beliau Kabid Pora Lingga. Orang itu mengatakan ada bantuan sarana lapangan olahraga untuk desa kami, dengan syarat harus menyetorkan uang sebesar Rp 8 juta
Lingga (Antara Kepri) - Sejumlah Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Lingga menjadi sasaran penipuan berkedok bantuan pembangunan sarana olahraga mengatas-namakan pemerintah daerah.

Kades Jagoh Singkep Barat Ali Hasan, ketika ditemui Antara di Kantor Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Lingga, Senin (16/1) mengaku telah menjadi korban modus tersebut.

"Saya dapat telpon dari seorang bernama Najib, mengaku beliau Kabid Pora Lingga. Orang itu mengatakan ada bantuan sarana lapangan olahraga untuk desa kami, dengan syarat harus menyetorkan uang sebesar Rp 8 juta," kata Ali Hasan.

Dia mengatakan, dirinya baru mengetahui hal itu merupakan sebuah penipuan, setelah melakukan transfer kerekening tujuan yang dikirimkan pelaku dalam pesan singkat ke telfon selulernya.

"Pak Najib memberitahukan bahwa ada bantuan sarana olahraga dari Pemerintah Provinsi untuk desa kami melalui Bidang Pora Kabupaten. Tapi syaratnya setor dulu. Saya sampaikan bahwa sekarang ini hanya memiliki uang Rp 3,6 juta saja. Pak Najib tidak keberatan," jelasnya.

Selanjutnya, uang sebesar Rp3,6 juta ia transfer ke nomor rekening tujuan Bank BRI 0592 01 005256 500, atas nama Ani Novianti.

"Tadinya saya ragu, tapi mereka minta saya ke kantor dinas kabupaten langsung. Sayangnya saya tak ketemu kantor itu, karena kantor bidang pora sudah dipisah dengan kantor lamanya Dinas Pendidikan," terangnya.

Sebelum dapat menemukan kantor baru Disparpora, Ali kembali mendapat telfon dari seorang yang mengaku staf Dispora Provinsi Kepri. Penelpon tersebut minta Ali mempercepat proses transfer, karena takut dana bantuan sebesar Rp150 juta dari pemerintah provinsi itu dialihkan ke desa lain.

"Mereka juga mengatakan akan ada yang menjumpai saya di bank tempat saya menyetor uang itu nantinya. Tapi setelah selesai proses transfer, tidak ada seorangpun menjumpai saya. Saya coba lagi menghubungi pak Najib, tapi tidak dijawab sampai sekarang," tuturnya dengan nada kecewa.

Setelah berhasil menemukan kantor Disparpora Lingga, Ali mencoba memastikan kebenaran pengadaan bantuan itu kepada pihak Dinas.

Ia yang disambut langsung Kabid Pora Disparpora Lingga Safaruddin, memastikan bahwa tidak ada bantuan sarana olahraga seperti yang dijanjikan kepada Ali.

Bahkan, orang bernama Najib pun tidak pernah ada di kantor yang membidangi kepemudaan dan olahraga tersebut.

Selain dirinya, menurut Ali beberapa desa lain di Kabupaten Lingga juga telah mendapat panggilan serupa. Namun ia belum mengetahui apakah desa lain ikut mentransfer uang seperti yang sudah ia lakukan.

"Saya dapat informasi, Kades Tanjung Harapan juga mendapat telfon sama. Saya pikir bantuan ini akan dapat membantu kebutuhan sarana olahraga di desa kami, tapu saya tertipu. Saya akan segera laporkan ke pihak yang berwajib," tutupnya. (Antara)

Editor: Evy R Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE