Amsakar: Jangan Cari Untung dari LKS

id Amsakar,Jangan,Cari,batam,Untung,LKS

Kalau mau fotokopi, tidak ada masalah. Karena orang tua ingin mutu, bagaimana cara mencari mutu itu, mereka berharap LKS jadi panduan
Batam (Antara Kepri) - Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengingatkan pihak sekolah, kepala sekolah dan guru untuk tidak mencari untung dalam pengadaan Lembar Kerja Siswa serta tidak memberatkan orang tua murid.

"Bagi yang mampu silahkan fotokopi, yang penting jangan cari untung di situ," kata Wakil Wali Kota di Batam Kepulauan Riau, Selasa.

Pada pekan lalu, ratusan orang tua siswa berdesakan di sebuah toko penjual LKS yang ditunjuk beberapa sekolah sebagai satu-satunya gerai yang menyediakan LKS di Kecamatan Batuaji.

Kejadian itu dikecam berbagai pihak, hingga aparat kepolisian menutup toko.

Pemerintah telah mengevaluasi kejadian itu, hingga Amsakar optimis tidak ada pihak sekolah yang berani melanggar ketentuan penjualan LKS.

"Saya jamin dan yakin, tidak ada lagi sekolah yang berani soal LKS," ujar dia.

Ia mengatakan pemerintah sudah tegas melarang penjualan LKS di sekolah. Namun, karena masih banyak yang berfikir LKS menunjang pendidikan siswa, maka orang tua berupaya mengadakannya dengan berbagai cara.

"Kalau mau fotokopi, tidak ada masalah. Karena orang tua ingin mutu, bagaimana cara mencari mutu itu, mereka berharap LKS jadi panduan," kata  pria yang pernah bercita-cita menjadi tenaga pengajar itu.

Karena memang tidak seluruh siswa bisa memperoleh buku paket bantuan pemerintah pusat, mengingat jumlahnya yang terbatas. Sehingga orang tua mencari jalan agar anaknya tetap dapat mengikuti pelajaran.

Dalam kesempatan itu ia menganjurkan agar orang tua siswa membentuk kelompok belajar. Dalam satu kelompok belajar, ada buku paket yang digunakan bersama-sama, sehingga seluruh siswa dapat memanfaatkan bantuan pemerintah itu.

Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, Riki Indrakari mengimbau warga menolak membeli LKS, apalagi bila harus mengantre hingga berdesak-desakan untuk mendapatkannya.

Riki meminta warga tidak takut bila anaknya tidak memiliki LKS, karena istilah LKS memang tidak dikenal dalam peraturan pendidikan mana pun.

LKS, kata dia, hanya merupakan sarana pendamping proses belajar mengajar, karena semua bahan pelajaran sudah ada dalam buku paket yang dibagikan.

Menurut dia, LKS tidak membuat anak berpikir sebab akibat dan mengajarkan anak menganalisa serta memecahkan masalah, melainkan hanya menyalin jawaban, sehingga otak tidak bekerja.

"LKS hanya membuat otak anak mengkerut yang hasil akhirnya adalah pembodohan," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE