Balitbang KLHK Akan Ekspedisi ke Pulau Pejantan

id balitbang,klhk,akan,ekspedisi,pulau,pejantan

Balitbang KLHK Akan Ekspedisi ke Pulau Pejantan

Logo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Foto: (inet))

Setelah tiba di Tambelan, tim akan menggunakan kapal kayu sekitar 7-8 jam perjalanan ke Pulau Pejantan sebagai lokasi penelitian
Bintan (Antara Kepri) - Badan Penelitian dan Pengembangan  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berencana meleksanakan ekspedisi 10 hari ke Pulau Pejantan, Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, mulai 26 Januari.
         
Kepala Badan Litbang KLHK Dr Henry Bastaman, Sabtu, mengatakan,  ekspedisi awal ke Pejantan akan dimulai dengan menempuh perjalanan laut selama 24 jam dari Pelabuhan Sri Bayintan Kijang ke Pulau Tambelan dengan menggunakan kapal Pelni.
         
"Setelah tiba di Tambelan, tim akan menggunakan kapal kayu sekitar 7-8 jam perjalanan ke Pulau Pejantan sebagai lokasi penelitian," ujarnya.
         
Menurut Henry, ekspedisi awal tersebut untuk mengonfirmasi  keanekaragaman hayati flora dan fauna di Pejantan yang oleh Institute of Critical Zoologists (ICZ) dipublikasikan bahwa sebuah tim peneliti Jepang pada tahun 2009 menemukan 350 spesies baru di Pejantan.
         
Mengacu pada web ICZ www.criticalzooloist.org itu, Balitbang KLHK akan meleksnakan ekspedisi selama kurang lebih sepuluh hari.
         
"Jika riset ICZ tersebut benar dan dan sesuai dengan informasi valid yang kami peroleh di lapangan, maka kami akan ditindaklanjuti dengan ekspedisi yang lebih mendalam," kata ketua tim ekspedisi tersebut.
         
"Hasil riset dari Jepang menyatakan ada pancaran yang disebut black geyser atau air panas yang keluar dari Bumi, dan di Pejantan fenomena itu berupa cairan hitam seperti menyerupai minyak.
         
"Penjelasan ini berkaitan dengan struktur geologi tanah. Jadi, harus benar-benar dilakukan penelitian langsung ke lapangan untuk mengetahuinya," kata Henry.
         
Ia mengatakan bahwa informasi tentang keunikan Pulau Pejantan sudah sampai ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
         
"Menteri menugaskan kami untuk  ke lapangan mencari kebenaran tersebut, karena informasi dari web sifantnyaa masih 'katanya'. Jadi, kami akan membuktikan kebenarannya," ujar Henry.
         
Sementara itu, pihak Institute Of Critical Zoologists yang melakukan penelitian awal di Pejantan juga belum berhasil dihubungi.
         
"Ini yang membuat kami langsung melakukan ekpedisi ke Pulau Pejantan," ujar dia.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE