Kominfo Lingga Sarankan 3 Desa Surati Kendala Telekomunikasi

id Kominfo,Lingga,Sarankan,3,Desa,Surati,Kendala,Telekomunikasi

Kominfo Lingga Sarankan 3 Desa Surati Kendala Telekomunikasi

Petugas Kominfo Lingga melakukan peninjauan rutin fasilitas Telinfo-Tuntas di salah satu titik wilayah terluar kabupaten tersebut, tahun 2016 lalu. (Antarakepri/Ardhi)

Sebaiknya pihak desa surati kami secara resmi. Agar kami bisa meneruskannya ke Telkomsel atau Indosat
Lingga (Antara Kepri) - Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Lingga melalui Bidang Kominfo dan Humas menyarankan tiga desa di wilayah pesisir timur Pulau Lingga yang belum menikmati jaringan telekomunikasi dan data untuk segera menyurati resmi kendala tersebut.

Ady Setiawan, Kasubbag Komunikasi Bidang Kominfo dan Humas Setda Kabupaten Lingga mengatakan, surat dari tiga desa tersebut akan menjadi landasan pihaknya mengajukan permintaan pengembangan akses jaringan telekomunikasi ke provider.

"Sebaiknya pihak desa surati kami secara resmi. Agar kami bisa meneruskannya ke Telkomsel atau Indosat," kata dia dihubungi dari Daik, Minggu.

Menurut Ady, persoalan telekomunikasi di tiga desa tersebut yakni Desa Teluk, Desa Kudung dan Desa Belungkur, sudah menjadi perhatian pihak Kominfo sejak lama. Bahkan sudah pernah diatasai dengan program Telinfo-TUNTAS dari Kementrian Kominfo.

Namun, lanjutnya, program itu berakhir di penghujung tahun anggaran 2016 lalu. Semantara ini fasilitas Telinfo-TUNTAS berupa tower mini yang berada di Desa Belungkur Lingga Utara itu tidak berfungsi lagi.

"Programnya sudah tidak diperpanjang oleh kementrian. Tapi ada program Merah Putih sebagai penggantinya. Saat ini kami masih bulum mengetahui apakah Kabuptan Lingga ikut di fasilitasi," jelasnya.

Saran pihak desa agar pemerintah setempat menyediakan menara dan mengundang kerjasama perusahaan penyedia layanan, menurut Ady, juga memungkinkan untuk dilakukan.

Tapi solusi itu membutuhkan anggaran yang besar dan sulit terealisasi dalam waktu dekat dengan kondisi anggaran kabupaten yang minim seperti saat ini.

"Kalau kami yang bangun towernya, anggaran daerah saya rasa masih belum siap 'lah. Harapan kita, pihak provider melakukan pengembangan di situ. Jumlah pengguna juga sudah memadai," ungkapnya.

Pada dasarnya, dijelaskan Ady, pihak provider menempatkan jumlah kebutuhan sebagai landasan utama membangun tower di suatu titik. Hal ini sudah lumrahnya tiap perusahaan swasta.

"Syarat mereka minimal wilayah itu memiliki 500 kepala keluarga (KK). Provider tetap berorientasi pada keuntungan. Tapi kalau untuk tiga desa di Lingga Timur ini, saya pikir sudah cukup memadai lah untuk kita mengajukan permintaan itu," tutupnya. (Antara)

Editor: Evy R Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE