Pendidikan Vokasi IPB di Lingga Bergulir Agustus

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga, Kasiman, ketika saat ditemui Antara di kantornya Daik Lingga, Senin (3/4). (Antarakepri/Ardhi)

Pertemuan terakhir dengan pihak IPB, jumlahnya itu jadi 90 orang, dimana 80 orang untuk jurusan pertanian dan sisanya peternakan. Biaya program vokasi ini akan diakomodir pemerintah daerah semau

Lingga (Antara Kepri) - Pendidikan Vokasi D1 jurusan Pertanian dan Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB) di Kabupaten Lingga direncanakan bergulir mulai bulan Agustus 2017 mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga Kasiman, yang dihubungi dari Daik, Senin mengatakan, pemerintah setempat menaruh harapan besar program vokasi jurusan Agribisnis ini nantinya mampu menjawab kelemahan Kabupaten Lingga dalam hal SDM pada sektor tersebut.

"Komitmen pihak IPB, tiap mahasiswa lulusan program vokasi ini mampu mandiri. Dijamin handal 'lah," kata dia.

Untuk program tahun pertama, dijelaskan Kasiman, IPB mempersiapkan kuota penerimaan sebanyak 90 orang. Jumlah tersebut bertambah dari rencana sebelumnya 30-40 mahasiswa.

"Pertemuan terakhir dengan pihak IPB, jumlahnya itu jadi 90 orang, dimana 80 orang untuk jurusan pertanian dan sisanya peternakan. Biaya program vokasi ini akan diakomodir pemerintah daerah semau," tuturnya.

Pihak IPB, lanjut Kasiman, pada pertangahan bulan April ini akan ke Lingga dan mulai mempersiapkan semua kebutuhan penunjang regulasi program tersebut.

"Kedatangan mereka kami harapkan sekaligus membawa format pendaftaran siswa. Jadi April ini sudah bisa dibuka dan diumumkan ke seluruh wilayah Kabupaten Lingga," ujarnya.

Mengenai syarat pendaftaran, juga dijelaskan Kasiman, diperuntukkan kepada semua lulusan SMA sederajat, termasuk juga paket C.

"Soal umur itu tidak ada batasan. Ini untuk semua lulusan SMA sederajat 'lah. Nanti akan di seleksi lagi oleh pihak IPB sesuai kemampuan kuotanya," terang Kadisdik Lingga itu.

Terkait informasi yang beredar mengenai lulusan vokasi IPB akan langsung diangkat sebagai PTT penyuluh pertanian, dia menanggapi, pemerintah tidak pernah membuat statmen seperti itu.

Namun, tidak menutup kemungkinan hal itu bisa saja terjadi jika daerah memang benar-benar membutuhkan, dan didukung anggaran memadai.

"Yang pasti, program ini akan memberikan manfaat luar biasa kepada lulusannya. Mereka sengaja dipersiapkan untuk mandiri," tutupnya. (Antara)

Editor: Evy R Syamsir