Batam (Antara Kepri) - Pemerintah Kota Batam membangun pelabuhan di pulau terluar Indonesia, Pulau Putri untuk meperlancar akses transportasi masyarakat dari dan ke pulau yang berseberangan dengan Singapura itu.
"Di Pulau Putri akan dibangun pelabuhan, anggaran pembangunannya dari dana alokasi khusus tahun ini," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Yusfa Hendri di Batam, Kepulauan Riau, Senin.
Pulau Putri merupakan pulau terluar Indonesia yang dimanfaatkan sebagai tujuan pariwisata di kota itu.
Selama ini, wisatawan dalam dan luar negeri yang hendak berkunjung ke pulau berpasir putih itu harus menumpang kapal kayu dari Pantai Nongsa.
Tidak ada pelabuhan di Pulau Putri dan Pantai Nongsa, sehingga pengunjung menaiki kapal kayu dari pinggir pantai, yang bergantung pada pasang-surut laut.
"Rencananya, nanti di Pantai Nongsa juga akan dibangun pelabuhan, sehingga bisa menyeberang dari daerah lain," kata pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Pariwisata itu.
Pemerintah juga berancang-ancang membuat paket wisata ke Pulau Putri, dengan kemudahan pelayaran dari daerah lain, seperti Bengkong.
"Yang bisa berlabuh nanti hanya kapal-kapal kecil, bukan kapal besar," kata Yusfa menambahkan.
Selain di Pulau Putri, pemerintah juga akan membangun pelabuhan di Pulau Subang Mas, yang akan dikembangkan sebagai sentra pertanian Batam.
Pelabuhan di Pulau Subang Mas, tidak hanya untuk distribusi pertanian, melainkan juga untuk transportasi masyarakat.
Yusfa menjelaskan pemerintah pusat menyiapkan dana sekitar Rp4,5 miliar DAK 2017 untuk pembangunan dua pelabuhan di pulau penyangga itu.
Di tempat yang sama, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Batam Ardiwinata mengatakan pemerintah daerah siap menyukseskan rencana pembukaan akses daerah oleh pemerintah pusat.
"Termasuk pembangunan pelabuhan-pelabuhan ini, karena dibutuhkan oleh masyarakat pesisir," kata Ardi.(Antara)
Editor: Niko
Komentar