BP Batam: Perusahaan Malaysia Manfaatkan Fasilitas i23j

Deputi Bidang Pelayanan Umum Gumardi Bustami, Kepala kantor Bea dan Cukai BP Batam Nugroho Wahyu Widodo dan Ketua HKI Kepri Oka Simatupang saat memberikan keterangan pers jalur hijau importir. (antarakepri.com/Humas BP Batam)

Sebelumnya sejumlah perusahaan dari berbagai negara juga memanfaatkan fasilitas tersebut. Untuk kali ini perusahaan itu membutuhkan lima puluh tenaga kerja

Batam (Antara Kepri) - Sebuah perusahaan penanam modal asing asal Malaysia memanfaatkan fasilitas izin invesasi tiga jam (i23j) yang menjadi andalan BP Batam dalam menarik investasi masuk ke kawasan tersebut.

"Perusahaan tersebut menanamkan modal sebesar Rp50 miliar. Mereka akan membuat kemasan dari kertas dengan nilai mencapai 1,5 juta dolar Amerika setahun," kata Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam Gusmardi Bustami di Batam, Rabu.

Ia mengatakan, perusahaan tersebut menjadi yang keenam sejak September 2016 memanfaatkan fasilitas untuk mempermudah investor dalam mengurus perizinan usaha di Batam tersebut.

"Sebelumnya sejumlah perusahaan dari berbagai negara juga memanfaatkan fasilitas tersebut. Untuk kali ini perusahaan itu membutuhkan lima puluh tenaga kerja," kata dia.

Malaysia, merupakan salah satu negara dengan nilai investasi signifikan di Batam selain Singapura, Jepang.

Gusmardi mengatakan sampai saat ini total investasi dari keenam perusahaan yang memanfaatkan program i23j tersebut mencapai 193 juta dolar AS dan mampu menyerap 750 orang pekerja.

"Target kami untuk tahun ini akan masuk investasi dengan nilai 558 juta dolar AS. Mudah-mudahan dengan fasilitas ini angka tersebut akan tercapai," kata Gusmardi.

BP Batam, kata dia juga terus mencari inovasi agar proses perizinan ataupun kegiatan industri di Batam bisa semakin mudah sehingga membuat investor nyaman.

"Kami juga bekerjasama dengan BC Batam memberikan 'jalur hijau' (pemasukan barang tanpa pemeriksaan fisik) bagi pengusaha yang memanfaatkan program i23j ini. Jadi bagi pengusaha ini akan lebih efisien," kata dia.

Meskipun kondisi perekonomian global belum sepenuhnya pulih dari krisis global namun BP Batam yakin investasi asing dan domestik akan terus masuk ke Batam.

"Batam memiliki banyak keunggulan, selain sejumlah perbaikan dalam perizinan, juga ketersediaan tenaga kerja. Upah di Batam juga relatif murah dibandingkan sejumlah negara kawasan ASEAN," kata Gusmardi. (Antara)

Editor: Rusdianto