BP Batam Tidak Khawatir Pembangunan Terusan Kra

id BP,Batam,Tidak,Khawatir,Pembangunan,Terusan,Kra

Kami juga melakukan antisipasi dengan terus membangun insfrastruktur untuk mengembangkan industri. Sehingga jika industri semakin maju maka pelayaran tetap maju dengan mengangkut hasil produksi industri di Batam
Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Batam tidak khawatir dengan dibangunnya Terusan Kra di Thailand untuk memotong pelayaran ke Tiongkok tanpa harus melalui Selat Malaka.

"Dampaknya pasti ada, namun perkiraan kami kecil. Kami tidak terlalu khawatir mengenai hal itu," kata Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya BP Batam, Purba Robert Sianipar di Batam, Senin.

Ia memperkirakan, dampak yang lebih besar akan dirasakan oleh Singapura dan Malaysia yang selama ini memperoleh manfaat besar dari pelayaran melalui Selat Malaka.

"Kami juga melakukan antisipasi dengan terus membangun insfrastruktur untuk mengembangkan industri. Sehingga jika industri semakin maju maka pelayaran tetap maju dengan mengangkut hasil produksi industri di Batam," kata dia.

Robert berharap dengan pembangunan insfrastruktur akan terus menarik investasi masuk ke Batam sehingga jalur pelayaran Selat Malaka khususnya menuju Batam tetap meningkat.

"Kami juga tetap akan mengembangkan pelabuhan. Karena sejak Batam berdiri hingga saat ini belum memiliki pelabuhan modern dengan kapasitas besar. Sehingga tidak banyak mendapat manfaat dengan banyaknya pelayaran Selat Malaka," kata Robert.

Badan Pengusahaan Batam bersama pemerintah pusat saat ini tengah mengembangkan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan bandara agar Batam tetap menjadi tujuan investasi utama.

Selain terus mengembangkan Pelabuhan Batuampar, juga akan dibangun Pelabuhan Tanjungsauh yang akan terhubung dengan jembatan ke Batam.

BP Batam pada 2017 ini menargetkan investasi baru hingga sebesar 500 juta dolar AS.

Anggota Komisi VI DPR Bambang Haryo Soekarto saat berkunjung ke Batam mengingatkan dampak pembangunan Terusan Kra oleh Tiongkok dan Thailand yang berdampak pada kapal-kapal tidak melewati Singapura dan Batam lagi.

Sebagai antisipasi, pemerintah pusat didorong segera membantu pembenahan Pelabuhan Batuampar agar menjadi pelabuhan berkapasitas besar dan modern. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE