Dinkes Karimun Cegah Stunting pada Balita

id Dinkes,Karimun,Cegah,Stunting,Balita,kekerdilan,bayi,konsumsi,ikan

Dinkes Karimun Cegah Stunting pada Balita

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Karimun Emmayanti. (antarakepri.com/Nursali)

Silahkan masyarakat mengkonsumsi daging lebih bagus, ikan juga bagus. Karena di tempat kami ikan jauh lebih mudah ditemukan dibandingkan daging
Karimun (Antara Kepri) - Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau berupaya mencegah stunting atau kekerdilan kepada bayi di bawah lima tahun (Balita) dengan mengajak masyarakat gemar mengonsumsi ikan.

"Karena dengan protein yang terkandung pada ikan sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Emmayanti di ruang kerjanya, Rabu.

Menurut dia, sebenarnya protein yang bersumber dari daging lebih mudah diserap oleh tubuh. Namun karena sumber daging di kabupaten maritim itu minim dibanding ikan, maka ia lebih menyarankan mengonsumsi ikan laut.

"Silahkan masyarakat mengkonsumsi daging lebih bagus, ikan juga bagus. Karena di tempat kami ikan jauh lebih mudah ditemukan dibandingkan daging," katanya.

Kasus stunting relatif meningkat, dilihat dari panjang dan tinggi badan balita di kabupaten itu.

"Memang dilihat dari grafisnya mengalami peningkatan, inilah yang menjadi fokus kami pada saat ini. Dinas Kesehatan melalui puskesmas-puskesmas sekitar terus getol menyosialisasikan stunting," katanya.

Ia mencatat, sebanyak 236 anak terancam stunting.

Menurut dia, kasus itu bisa diatasi dengan pemeriksaan anak ke Posyandu secara rutin tiap bulan.

"Karena di Posyandu itu, setiap anak dikontrol tumbuh kembangnya, setiap anak akan dilihat apakah mengalami gangguan gizi atau tidak, apakah anak tersebut tumbuh dengan baik atau tidak," katanya.

Bila petugas Posyandu mencurigai anak mengalami stunting berdasarkan kartu kontrol, maka tindakan yang tepat dapat segera diambil.

Selain itu, daya asuh orangtua juga menentukan tumbuh kembang bayi.

"Kami tidak akan mampu menyulangi anaknya satu demi satu, tentu orang tua juga harus peduli dengan anaknya. Memang secara fisik anaknya sehat, namun secara pertumbuhan, anaknya mengalami gangguan," katanya.

Hingga saat ini pihaknya masih melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kabupaten Karimun melalui program kementerian di 1.400 rumah dan petugas Posyandu.

"Ini yang terus disosialisasikan, para ibu-ibu harus lebih kreatif lagi dalam mengolah makanan berbahan ikan," ujarnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE