Karimun (Antara Kepri) - Mesin pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjungsebatak, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, kembali beroperasi setelah sempat rusak yang mengakibatkan pemadaman bergilir di Pulau Karimun Besar.
"Dua unit mesin PLTU Tanjungsebatak kembali beroperasi dan pemadaman bergilir untuk pelanggan sudah berakhir," kata Kepala PLN Rayon Tanjung Balai Karimun, Fauzar Zain, yang dihubungi di Tanjung Balai Karimun, Selasa.
Pemadaman bergilir sempat diberlakukan selama empat hari di beberapa daerah pemukiman dengan durasi 4 sampai 5 jam.
Pemadaman terpaksa dilakukan karena PLN mengalami defisit daya sekitar 4 MW untuk kebutuhan pelanggan di empat kecamatan di Pulau Karimun Besar.
Dua mesin PLTU Tanjungsebatak Kecamatan Tebing, merupakan pendukung produksi daya listrik, selain mesin pembangkit tenaga diesel di Gardu PLTD Bukit Carok.
Fauzar menjelaskan, total daya yang dihasilkan seluruh mesin pembangkit sekitar 29,5 MW, dengan rincian 22,5 MW dari PLTD Bukit Carok dan 7 MW dari PLTU Tanjungsebatak.
Sedangkan kebutuhan daya saat beban puncak sekitar 25,9 MW.
"Dengan kembali beroperasinya dua unit mesin PLTU Tanjungsebatak, maka kini kami mengalami surplus daya sekitar 4 MW," kata dia.
Meski surplus daya, dia tetap mengimbau pelanggan tetap berhemat menggunakan listrik agar tidak menambah pengeluaran.
"Kalau boros, tetap pulsa listriknya harus lebih tinggi yang menambah besar pengeluaran," ujarnya.
Pada kesempatan itu dia menyebutkan, PLN Karimun juga tengah mengupayakan penambahan kapasitas daya yang diharapkan mampu memperluas jangkauan pelayanan untuk pelanggan rumah tangga dan industri.
"Kami mendapat tambahan mesin pembangkit 10 unit dengan total daya 10 MW, termasuk juga untuk Pulau Buru dengan kapasitas daya 500 kWH. Mesin itu mungkin masih dalam perjalanan, dan kami sedang mempersiapkan sarana prasarana untuk pemasangannya," kata Fauzar Zain. (Antara)
Editor: YJ Naim
Komentar