Kapolda Kepri: Tingkatkan Patroli saat Perekonomian Lesu

Batam (Antara Kepri) - Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian meminta seluruh jajarannya meningkatkan patroli dan pengawasan sebagai upaya mencegah peningkatan kejahatan yang salah satunya bisa diakibatkan lesunya perekonomian.

"Banyaknya PHK terhadap pekerja akibat lesunya perekonomian bisa berdampak pada peningkatan tingkat kejahatan," kata Sam usai memimpin kegiatan analisa dan evaluasi kinerja Polda Kepri Semester I 2017 di Gedung Lancang Kuning Mapolda Kepri, Batam, Selasa.

Untuk memastikan keamanan tetap terjaga, kata dia, kondisi tersebut harus disikapi dengan meningkatkan patroli, memperkuat intelijen, termasuk memaksimalkan peran Babinkamtibmas pada masing-masing wilayah.

"Selain dari masing-masing Polres hingga Polsek, kami dari Polda Kepri akan membantu pengamanan pada seluruh wilayah Kepri," kata dia.

Hingga pertengahan 2017, kata Sam, kondisi perekonomian Kepri tidak kunjung membaik dan masih berada dibawah dua persen menempati posisi 33 dari 34 provinsi.

"Ini harus menjadi perhatian termasuk kepolisian untuk memastikan keamanan di Kepri. Kami juga harap pemerintah daerah mengambil kebijakan-kebijakan agar perekonomian tumbuh dan masyarakat mendapatkan pekerjaan," kata dia.

Berdasarkan data dari Polda Kepri, sepanjang Semester I 2017 jumlah kriminalitas mencapai 2.318 kasus dengan penyelesaian perkara sebanyak 1.170 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 466 kasus adalah lakalantas. Dari jumlah tersebut sebanyak 210 kasus atau sama dengan 45,1 persen sudah terselesaikan. Bidang pembinaan perkara anggota sebanyak 49 kasus dengan penyelesaian berjumlah 11 kasus.

"Dengan anggaran 2017 sebesar Rp702.235.948.000 dengan penyerapan anggaran sebesar Rp344.373.349.597 atau sebesar 49,47 persen," kata Sam.

Sam juga meminta semua satuan agar memaksimalkan penyerapan anggaran mengingat hingga pertengahan 2017 banyak kegiatan yang tertunda.

"Pemaksimalan serapan anggaran juga menjadi atensi Presiden. Jangan sampai uang hanya mengendap di bank saja tanpa digunakan sesuai peruntukan," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto