Terkait MV Indra Perkasa Pemda Natuna Angkat Bicara

id Natuna, Mv Indra Perkasa, Kapal Ferry Pemda Natuna, Hamid Rizal, Dinas Perhungan Natuna, humas Natuna

Natuna ( Antara Kepri ) - Menjawab banyak pernyataan miring atas hadirnya ferry Mv Indra Perkasa sebagai oprasional Pemerintah Kabupaten Natuna di media sosial, Kabag Humas Natuna Budi Darma mempasilitasi jumpa pers Kepala Dinas Perhubungan Iskandar Dj dengan para awak media, Senin, (18/9).

Pertemuan bersama para wartawan di ruang kerja Kepala Dinas Perhubungan tersebut, Budi Darma menjelaskan tentang beberapa hal dibalik pembuatan kapal ferry Mv Indra Perkasa.

" Berbagai pihak mempersoalkan atas pembuatan kapal ferry pemkab melalui media soaial sangat hangat diperbincangkan, tetapi tidak kami tanggapi, karena ada saatnya kami menjelaskan hal tersebut, " kata Budi.

Dalam pertemuan tersebut Budi Darma menjelaskan beberapa hal diantaranya mengenai nama dan tujuan kenpa harus dibuat kapal ferry tersebut.

" Pertama mengapa kapal itu diberi nama Indra Perkasa?
Ini adalah pilihan Bapak Bupati, hari ini kami juga telah meliris di facebook beliau, harapan beliau adalah kapal ini sebagai indranya Pemkab Natuna, Perkasa dalam arti kapal ini akan memiliki kemampuan yang lebih baik dan cepat, jika ada ancaman pada Natuna cepat di terdeteksi, " ungkasnya.

Ia juga menjawab pertanyaan banyak pihak terkait kenapa kegiatan do'a selamatan peluncuran ferry tersebut di pulau penyengat.

" Itu hanya do'a selamatan untuk melakukan perjalan menuju ke Natuna dan tidak hanya di penyengat, do'a juga kita lakukan dihari peluncuran, acara itu sederhana sekali, dan saat sampai di Penagi kita juga lakukan hal yang sama " jelasnya.

Selain itu Budi Darma membantah jika ferry itu dipergunkan hanya untuk para pejabat saja.

" Jika ditanya hanya untuk kedinassan saja itu iya, tapi juga kita pergunakan untuk kebutuhan masyarakat pada saat tertentu yang sifatnya mendesak. Jika ditanya apakah ini prioritas? Ia kita membutuhkan itu, karena yang ada saat ini terbuat dari fiber maka kali ini kita buat dengan menggunkan aluminium, " kata dia.

Setiap pemimpin akan ada warisan yang dapat di manfaatkan, seperti masjid Agung Natuna itu bagian dari warisan terdahulu, tambah Budi.

" Apa usaha Pemkab untuk menyediakan transportasi bagi masyarakat? itu akan dijelaskan Bapak Kadis, " tutupnya.

Sementara pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Perhubungan, Iskandar Dj memaparkan beberapa hal diantaranya tentang munculnya usulan pembuatan kapal cepat Mv Indra Perkasa, surat edaran kementerian perhubungan dan tahapan proses pembuatan ferry tersebut.

" Diajukan pembuatan kapal tersebut atas dasar beberapa pertimbangan, salah satunya kondisi georgrafis Natuna 90 % laut, karena itu perlu dukungan sarana yang memadai untuk mendukung kegiatan. Selanjutnya ada surat edaran Kemenhub, kapal fiber tidak boleh lagi melayari laut lepas, dan pertimbangan lain adalah usia ferry kita saat ini sudah berusia 15 Tahun, sementara daya tahan ferry itu maksimal hanya 18 Tahun, " ungkasnya.

Proses lelang dalam pembuatan kapal ferry tersebut juga disampaikan Iskandar.

" Ada 6 perusahan ikut lelang, dari enam tersebut yang menang adalah PT Palindo Marine, masa kontrak 6 bulan Mei sampai dengan November, awalnya kita sempat khawatir namun Alhamdulillah sekarang siap dikerjakan dalam waktu 4 bulan saja, " kata Iskandar.

Dalam pengerjaan proyek Iskandar menjelaskan ada mekanisme tertentu yang harus mereka jalankan.

" Kita didampingi oleh TP4D ada pengawasan dari Kejaksaan, saat ini pembayar baru 50 % setelah ada Verifikasi dan audit BPKP baru akan kita bayar 100% dan progres setiap bulanya kita juga telah laporkan ke Kejaksaan, " jelasnya.

Ia juga menceritakan tahapan yang telah mereka lakukan sampai dengan tahap uji coba saat ini.

" Ada tahapan peletakan lunas kapal dihadiri oleh pihak Kejaksaan Mei lalu, tanggal 9 September penurunan dari galangan, tanggal 14 bergerak ke Tanjungpinang, tanggal 15 tepung tawar di Pulau Penyengat, itu bukan syukuran tapi tepung tawar, tanggal 16 bergerak ke Natuna via Midai 10 jam perjalanan, Midai ke Natuna 3 jam, Kecepatan 27 Not, setelah disini kita tepung tawar lg, itu bukan syukuran, ini masih dalam tahapan uji coba. Setelah kita coba kondisinya sangat bagus, jika ada yang kurang kita akan sampaikan kepada pihak galangan. Ini nanti akan kita kembalikan lagi ke batam lalu akan ada perbaikan sesuai temuan kita di lapangan, karena ini masih uji coba belum ada serah terima, " ungkasnya.

Menutup pertemuan Budi Darma, Kabag Humas mengatakan Klarifikasi ( jumpa pers ) yang dilakukan mengenai pembuatan ferry operasional Pemda tidak bisa memuaskan semua pihak.

" Apa pun yang kita buat selalu ada yang tidak kena, harusnya program pemerintah bersambut oleh masyarakat, jika perhatian pemerintah tidak ada sambutannya dari kita, semua program tidak akan berjalan, contoh tol laut harus kita manfaatkan keberadaannya, " katanya. ( Antara )



Editor : Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE