Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kadinkes) Muhamad Bisri berpendapat Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2022 merupakan momentum penting untuk membangun komitmen bersama dalam merealisasikan transformasi kesehatan.
"Transformasi sistem kesehatan sangat penting untuk memperkuat pelayanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk mempercepat inovasi dan penggunaan teknologi kesehatan secara tepat," kata Bisri di Tanjungpinang, Jumat.
Menurut dia, sektor kesehatan terpukul selama pandemi COVID-19, dan kemudian perlahan-lahan mulai merangkak menata diri. Selama dua tahun lebih, pandemi COVID-19 mengajarkan banyak hal kepada seluruh elemen masyarakat, terutama terhadap dunia kesehatan.
Pembelajaran dari pengalaman penanganan COVID-19 menyebabkan Indonesia, khususnya Kepri mampu mengatasi kasus aktif COVID-19. Sejak dua bulan terakhir, Kepri berhasil menurunkan angka kasus aktif dari sekitar 2 ribu orang menjadi lima orang.
Di sisi lain, kata dia transformasi sistem kesehatan yang digaungkan Kemenkes sejak tahun 2021 merupakan jawaban bahwa dunia kesehatan harus bangkit, berkembang dan maju melayani kebutuhan kesehatan masyarakat secara maksimal.
"Kualitas kesehatan tidak hanya melulu pada peralatan dan fasilitas kesehatan, melainkan juga sistem pelayanan dan penguatan sumber daya manusia sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat," ujarnya.
Apalagi di era ini, menurut dia sejumlah ahli berpendapat dunia memasuki "zaman virus". Pendapat itu lahir setelah ditemukan sejumlah virus "misterius" di masa pandemi COVID-19. Contohnya, hepatitis akut, yang sudah masuk ke Indonesia.
Upaya pencegahan terhadap virus hepatitis akut pun mirip dengan tindakan preventif terhadap COVID-19, salah satunya menggunakan masker.
Penelitian terus dilakukan untuk mengungkap virus hepatitis akut itu agar mendapatkan obat dan cara efektif mencegah virus itu masuk ke dalam tubuh.
"Harkitnas tahun ini bukan sekadar acara rutin serimonial melainkan mengandung makna penting bagi kita semua agar menjaga kesehatan," ucapnya.*
"Transformasi sistem kesehatan sangat penting untuk memperkuat pelayanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk mempercepat inovasi dan penggunaan teknologi kesehatan secara tepat," kata Bisri di Tanjungpinang, Jumat.
Menurut dia, sektor kesehatan terpukul selama pandemi COVID-19, dan kemudian perlahan-lahan mulai merangkak menata diri. Selama dua tahun lebih, pandemi COVID-19 mengajarkan banyak hal kepada seluruh elemen masyarakat, terutama terhadap dunia kesehatan.
Pembelajaran dari pengalaman penanganan COVID-19 menyebabkan Indonesia, khususnya Kepri mampu mengatasi kasus aktif COVID-19. Sejak dua bulan terakhir, Kepri berhasil menurunkan angka kasus aktif dari sekitar 2 ribu orang menjadi lima orang.
Di sisi lain, kata dia transformasi sistem kesehatan yang digaungkan Kemenkes sejak tahun 2021 merupakan jawaban bahwa dunia kesehatan harus bangkit, berkembang dan maju melayani kebutuhan kesehatan masyarakat secara maksimal.
"Kualitas kesehatan tidak hanya melulu pada peralatan dan fasilitas kesehatan, melainkan juga sistem pelayanan dan penguatan sumber daya manusia sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat," ujarnya.
Apalagi di era ini, menurut dia sejumlah ahli berpendapat dunia memasuki "zaman virus". Pendapat itu lahir setelah ditemukan sejumlah virus "misterius" di masa pandemi COVID-19. Contohnya, hepatitis akut, yang sudah masuk ke Indonesia.
Upaya pencegahan terhadap virus hepatitis akut pun mirip dengan tindakan preventif terhadap COVID-19, salah satunya menggunakan masker.
Penelitian terus dilakukan untuk mengungkap virus hepatitis akut itu agar mendapatkan obat dan cara efektif mencegah virus itu masuk ke dalam tubuh.
"Harkitnas tahun ini bukan sekadar acara rutin serimonial melainkan mengandung makna penting bagi kita semua agar menjaga kesehatan," ucapnya.*