Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) menggandeng kelompok petani lokal menggelar pasar pangan murah di Kompleks Pertokoan Jalan Ganet, Kota Tanjungpinang, Sabtu.

"Pangan murah ini menjual aneka buah, sayur, hingga sembako, yang dihasilkan petani lokal," kata Kepala DKP2KH Provinsi Kepri Rika Azmi.

Ia menyebut kegiatan pangan murah ini sebagai upaya meningkatkan daya beli masyarakat, sekaligus menstabilkan sejumlah harga bahan pokok yang tengah mengalami kenaikan.

Di samping itu, lanjutnya, pangan murah diharapkan dapat mendongkrak perekonomian para petani hingga pelaku UMKM karena produk yang dijual mudah terserap pasar.

Produk-produk pangan yang dijual ke masyarakat dalam kesempatan ini, kata dia, harganya memang lebih murah dibanding harga pasaran, sehingga wajar jika animo pembeli pun sangat tinggi.

"Ini akan jadi bahan evaluasi kami untuk melaksanakan kegiatan serupa secara berkala, misalnya sebulan sekali dengan cara pindah-pindah tempat atau mobile," ujar Rika Azmi.

Sementara seorang ibu rumah tangga Novi mendukung pangan murah digelar rutin di Kota Tanjungpinang, mengingat harga bahan pokok yang dijual lebih terjangkau di tengah ekonomi sulit dampak pandemi.

Ia juga berharap pangan murah itu tepat sasaran terhadap warga yang memang betul-betul membutuhkan karena faktor ekonomi.

"Kalau bisa kegiatan ini digelar rutin sekali atau dua kali dalam sebulan. Apalagi, tadi ada cabai gratis bagi yang belanja melampirkan fotokopi KTP," ucapnya.

Produk pasar pangan murah yang dijual, antara lain cabe merah Rp17 ribu per 2 ons, cabe hijau Rp20 ribu per 0,5 kilogram, bawang merah Rp30 ribu per kilogram, bawang putih Rp22 ribu per kilogram, dan telur ayam Rp55 ribu per papan.

Selanjutnya ada gula pasir Rp12.500 per kilogram, minyak goreng curah Rp13 ribu per liter, daging kerbau Rp80 ribu per kilogram, beras medium Rp47.500 per kampit, lalu buah pepaya Rp9 ribu, dan salak sari intan Rp25 ribu per kilogram.

 

Pewarta : Ogen
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024