Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat dalam rangka memastikan progres dan kemajuan pembuatan satelit Hot Backup Satelite (HBS) untuk Indonesia di Boeing, SpaceX, dan Hughes Network System.

Kunjungan kerja itu diikuti oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latief, Dirjen Sumber Daya,Perangkat Pos, dan Informatika (SDPPI) Kominfo Ismail, serta Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong.

“HBS dipilih dalam rangka menyediakan dukungan cadangan untuk memitigasi segala risiko yang mungkin terjadi pada satelit SATRIA-1. Selain memiliki fungsi utama sebagai cadangan bagi SATRIA-1, penyediaan HBS bertujuan untuk menambah kecepatan internet dan meningkatkan user experience," kata Dirut BAKTI Kominfo Anang Latief menjelaskan fungsi dari HBS yang ditinjau pengembangannya itu dalam keterangannya diterima di Jakarta, Senin.

Diharapkan pada kuartal keempat 2023 satelit sudah dapat beroperasi melayani masyarakat.

Adapun manfaat satelit diharapkan bisa membantu Indonesia memberikan kesetaraan akses dan konektivitas kepada masyarakat di Tanah Air.

"Dengan satelit, titik-titik terpencil dapat dijangkau dengan relatif mudah dan merata. Teknologi satelit melengkapi berbagai penyediaan infrastruktur akses sinyal dan internet yang telah dibangun Kementerian Kominfo seperti jaringan tulang punggung internet berkecepatan tinggi dan ribuan BTS 4G di daerah Terdepan, Terluar, dan tertinggal (3T)," kata Ismail.






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kominfo tinjau progres pembuatan satelit di Boeing dan SpaceX

Pewarta : Livia Kristianti
Editor : Nikolas Panama
Copyright © ANTARA 2024