Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam segera mengirim mebeler untuk salah satu Sekolah Dasar (SD) Negeri yang kekurangan meja dan kursi untuk proses belajar mengajar.
“Bantuan kursi dan meja bagi siswa di SDN 04 Tanjung Uma, Batam telah masuk ke dalam anggaran di tahun 2022. Tapi memang sampai sekarang belum dikirim. Akhir pekan ini kita gesa supaya itu dikirim semua agar dapat digunakan anak-anak kita," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Batam Hendri Arulan di Batam Kepulauan Riau, Kamis.
Hendri menyebutkan, kosongnya meja dan kursi di dua kelas di SD tersebut, salah satunya karena adanya peningkatan jumlah siswa saat penerimaan siswa baru.
"Minat masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya di SD ini meningkat pesat. Untuk Tahun Ajaran ini, jumlah siswa yang diterima berjumlah 135 orang. Dan terpaksa dilakukan juga penambahan rombongan belajar," ungkapnya.
Penjelasan dari Kadisdik ini setelah ramainya video dari salah satu orang tua siswa yang beredar di media sosial. Dalam video itu, orang tua siswa yang merekam dan mengatakan bahwa kondisi pembelajaran tanpa meja dan kursi tersebut sudah berlangsung selama dua tahun.
"Apa yang beredar di media sosial saat ini tidak sepenuhnya benar. Mengenai siswa kita yang belajar, tanpa adanya sarana meja dan kursi memang benar. Namun situasi ini baru dirasakan siswa tiga bulan belakangan," kata Kepala Sekolah SDN 04 Batam, Raudah saat ditemui di sekolah, Kamis.
Selain itu, dia menyebutkan bahwa bagi siswa tanpa menggunakan kursi dan meja ini, hanya dialami oleh dua kelas saja dan itu adalah siswa kelas 4.
Tidak adanya meja dan kursi itu kata Raudah, dikarenakan sudah mengalami kerusakan sehingga tidak dapat digunakan, serta meningkatnya jumlah peserta didik baru di Tahun Ajaran 2022/2023.
"Meja dan kursi yang sebelumnya ada di dua kelas ini telah rusak parah. Sebenarnya kita sudah pesan, namun memang sampai sekarang belum datang saja. Jadi terpaksa siswa belajar lesehan. Namun hal ini tidak mengganggu sama sekali," ucapnya.
Kondisi ini juga sebelumnya telah dikabarkan kepada para orang tua siswa, dan Raudah menerangkan bahwa para orangtua siswa juga tidak merasa keberatan.