Karimun (ANTARA) - Bupati Karimun Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Dr H Aunur Rafiq mengapresiasi inovasi Aliansi Boedak Balai Bersatu (ABBB) dalam melestarikan budaya Melayu dan mengelar Kenduri Kampoeng Sehidang Talam, yang dilaksanakan di halaman rumah dinas Bupati Karimun pada Sabtu (18/3).
Kenduri kampoeng Sehidang Talam yang digelar untuk pertama kali di Kabupaten Karimun merupakan kegiatan yang menggambarkan sebuah kebiasaan masyarakat Melayu pada tempo dulu, sebelum adanya teknologi modern. Talam Sehidang memiliki makna silahturahmi, persaudaraan, kebersamaan dan berbagi rezeki.
Aunur Rafiq memberikan apresiasi atas suksesnya perhelatan tersebut. Menurut dia kegiatan yang ditaja dan ditata secara tradisional ini, membangkitkan kembali nuansa Melayu tempo dulu .
"Terimakasih kita ucapkan kepada adik-adik dari Aliansi Boedak Balai Bersatu yang berhasil menggagas dan mengkonsep acara ini. Ini tentunya sesuatu yang luar biasa mengingatkan kembali bagaimana Melayu masa dulu. Kreativitas yang sangat pantas diapresiasi,” kata Aunur Rafiq dalam pidatonya membuka Kenduri Kampoeng Sehidang Talam.
Ketua Lembaga Adat Melayu Karimun, Dato Wira Setia Utama Muhammad Firmansyah (ANTARA/ HO-Pemkab Karimun)
Bupati berharap kegiatan ini bisa menjadi ikon baru bagi Kabupaten Karimun dalam melestarikan adat budaya melayu dan meminta perhelatan selanjurnya dapat dikemas dan di konsep dengan lebih baik lagi
“Jadikan ini ikon baru Kabupaten Karimun. Tahniah tentunya kepada Aliansi Boedak Balai Bersatu yang berhasil berhasil menciptakan majelis baru yang bernuansa klasik, yang sangat kental dengan melayu tempo dulu,” ujar Aunur Rafiq.
Aunur Rafiq berharap ke depan, perhelatan Kenduri Kampoeng Sehidang Talam ini bisa dikonsep dengan lebih baik lagi dan bisa menjadi daya tarik masyarakat serta turis.
“Misalnya, ada dibikin konsep Kampung Melayu, masaknya harus mencontoh tradisi zaman dahulu, masak bersama, pakai alat-alat tradisional, seperti cara lama nenek moyang kita orang melayu serta bisa dilihat dan disaksikan oleh pengunjung dan masyarakat. Kemudian libatkan 14 wilayah Kecamatan sehingga ada daya tarik yang bisa kita jual menarik wisatawan,” jelasnya.
Ketua Lembaga Adat Melayu Karimun, Dato Wira Setia Utama Muhammad Firmansyah mengatakan, budaya kenduri merupakan ekpresi masyarakat Melayu dalam mempererat hubungan tali silaturahim dan juga mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Muhammad Firmansyah menjelaskan kenduri itu digelar untuk megungkapkan "Takkan Melayu Hilang di Bumi “.
"Ungkapan inilah yang ingin disampaikan adik-adik Aliansi Boedak Balai Bersatu. Lewat acara Talam Sehidang ini, mereka mengajak masyarakat Lingga untuk bernostalgia ke masa tempo dulu. Atas nama Ketua LAM Kabupaten Karimun, saya mengucapkan terima kasih dan menyambut baik atas kenduri kampung yang digelar Aliansi Budak Balai Bersatu ini. Ini warisan tradisi Adat Melayu yang sangat penting untuk terus kita lestarikan bersama,” jelasnya.
Budaya dan Tradisi serta Kearifan Melayu Tempo Dulu “Kenduri Kampoeng Sehidang Talam” yang digelar oleh Aliansi Boedak Balai Bersatu (ABBB) (ANTARA/ HO-Pemkab Karimun)
Budaya dan Tradisi serta Kearifan Melayu Tempo Dulu “Kenduri Kampoeng Sehidang Talam” yang digelar oleh Aliansi Boedak Balai Bersatu (ABBB). (ANTARA/ HO-Pemkab Karimun)
. Bupati Karimun Dr H Aunur Rafiq dan Ketua DPRD Karimun Yusuf Sirat. (ABBB) (ANTARA/ HO-Pemkab Karimun)
Kenduri Kampung Sehidang Setalam ini, turut dihadiri oleh Zuriat Amir Karimun Darussalam R Syirwanasyah, Kadis DP3AP2KB Muhammad Dali sebagai yang mewakili Gubernur Kepri, Ketua DPRD Kabupaten Karimun Muhammad Yusuf Sirat serta tamu undangan lainnya.
Usai acara ramah tamah, kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama dengan tradisi hiding di atas talam. Kegiatan selanjutnya diakhiri dengan berziarah ke makam sejarah, makam Amir di Masjid Al Mubarak, Kecamatan Meral.
Aliansi Boedak Balai Bersatu (ANTARA/ HO-Pemkab Karimun)
Bupati Karimun Dr H Aunur Rafiq dan Ketua DPRD Karimun, M Yusuf Sirat (ANTARA/ HO-Pemkab Karimun)
Pembacaan doa sebelum menyantap makanan talam sehidang. (ANTARA/ HO-Pemkab Karimun)
Kenduri kampoeng Sehidang Talam yang digelar untuk pertama kali di Kabupaten Karimun merupakan kegiatan yang menggambarkan sebuah kebiasaan masyarakat Melayu pada tempo dulu, sebelum adanya teknologi modern. Talam Sehidang memiliki makna silahturahmi, persaudaraan, kebersamaan dan berbagi rezeki.
Aunur Rafiq memberikan apresiasi atas suksesnya perhelatan tersebut. Menurut dia kegiatan yang ditaja dan ditata secara tradisional ini, membangkitkan kembali nuansa Melayu tempo dulu .
"Terimakasih kita ucapkan kepada adik-adik dari Aliansi Boedak Balai Bersatu yang berhasil menggagas dan mengkonsep acara ini. Ini tentunya sesuatu yang luar biasa mengingatkan kembali bagaimana Melayu masa dulu. Kreativitas yang sangat pantas diapresiasi,” kata Aunur Rafiq dalam pidatonya membuka Kenduri Kampoeng Sehidang Talam.
Bupati berharap kegiatan ini bisa menjadi ikon baru bagi Kabupaten Karimun dalam melestarikan adat budaya melayu dan meminta perhelatan selanjurnya dapat dikemas dan di konsep dengan lebih baik lagi
“Jadikan ini ikon baru Kabupaten Karimun. Tahniah tentunya kepada Aliansi Boedak Balai Bersatu yang berhasil berhasil menciptakan majelis baru yang bernuansa klasik, yang sangat kental dengan melayu tempo dulu,” ujar Aunur Rafiq.
Aunur Rafiq berharap ke depan, perhelatan Kenduri Kampoeng Sehidang Talam ini bisa dikonsep dengan lebih baik lagi dan bisa menjadi daya tarik masyarakat serta turis.
“Misalnya, ada dibikin konsep Kampung Melayu, masaknya harus mencontoh tradisi zaman dahulu, masak bersama, pakai alat-alat tradisional, seperti cara lama nenek moyang kita orang melayu serta bisa dilihat dan disaksikan oleh pengunjung dan masyarakat. Kemudian libatkan 14 wilayah Kecamatan sehingga ada daya tarik yang bisa kita jual menarik wisatawan,” jelasnya.
Ketua Lembaga Adat Melayu Karimun, Dato Wira Setia Utama Muhammad Firmansyah mengatakan, budaya kenduri merupakan ekpresi masyarakat Melayu dalam mempererat hubungan tali silaturahim dan juga mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Muhammad Firmansyah menjelaskan kenduri itu digelar untuk megungkapkan "Takkan Melayu Hilang di Bumi “.
"Ungkapan inilah yang ingin disampaikan adik-adik Aliansi Boedak Balai Bersatu. Lewat acara Talam Sehidang ini, mereka mengajak masyarakat Lingga untuk bernostalgia ke masa tempo dulu. Atas nama Ketua LAM Kabupaten Karimun, saya mengucapkan terima kasih dan menyambut baik atas kenduri kampung yang digelar Aliansi Budak Balai Bersatu ini. Ini warisan tradisi Adat Melayu yang sangat penting untuk terus kita lestarikan bersama,” jelasnya.
Kenduri Kampung Sehidang Setalam ini, turut dihadiri oleh Zuriat Amir Karimun Darussalam R Syirwanasyah, Kadis DP3AP2KB Muhammad Dali sebagai yang mewakili Gubernur Kepri, Ketua DPRD Kabupaten Karimun Muhammad Yusuf Sirat serta tamu undangan lainnya.
Usai acara ramah tamah, kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama dengan tradisi hiding di atas talam. Kegiatan selanjutnya diakhiri dengan berziarah ke makam sejarah, makam Amir di Masjid Al Mubarak, Kecamatan Meral.