Bandung (ANTARA) - Program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita (Sekoper Cinta) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bakal menjadi program nasional. Program itu merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan kesetaraan peran, akses, partisipasi, kontrol dan manfaat antara perempuan dan laki-laki di semua bidang.
"Alhamdulillah, Program Sekoper Cinta telah dirasakan banyak perempuan di Jabar. Setelah 4 tahun berjalan, tercatat sudah lebih dari 67.000 perempuan di Jabar yang diwisuda dalam program Sekoper Cinta. Mereka dianggap telah memenuhi kompetensi tahap dasar dan tematik," kata Ketua Umum Program Sekoper Cinta, Atalia Praratya Kamil di Kota Bandung, Rabu.
Atalia di Diskusi Gaspol: Galang Aspirasi Politik Edisi VII bertajuk "Sekoper Cinta: Cetak Perempuan Jabar Juara" mengatakan program Sekoper Cinta berawal dari keresahan dan stereotip perempuan bahwa perempuan dianggap tidak mampu berkembang dan membantu mensejahterakan keluarga.
"Jadi untuk masuk ke dalam sebuah program tidak mudah dan harus meyakinkan semua pihak. Di awal bahkan ada penolakan dari dewan. Padahal perempuan tidak bisa keluar dari kubangan lumpur kalau tidak dengan pengetahuan," kata dia.
Istri Gubernur Jawa Barat ini mengatakan, pemberdayaan perempuan hanya bisa dilakukan lewat pendidikan dan hal ini didapat Atalia setelah membaca 20 jurnal.
Apabila perempuan hanya berdiam diri di rumah, sulit untuk berpikir dan berkembang.
"Sehingga saya berjuang keras. Program Sekoper Cinta ini perjuangan, kita ingin perempuan berpengetahuan. Ketika ada perempuan terdidik, maka akan hadir anak terdidik," ujar dia.
Dia menegaskan, pada awalnya Program Sekoper Cinta tidak mengganggu anggaran pemerintah dan masuk dalam program PKK.
Setelah setahun berselang, lanjut Atalia, mulai ada sedikit anggaran yang masuk dalam Program Sekoper Cinta dan berkat kolaborasi, sudah ada puluhan ribu alumni program ini di seluruh Jawa Barat.
"Hal ini besar bukan karena anggaran, tapi kolaborasi dan apresiasi. Bahkan pemerintah dan Korea Selatan sedang melihat," katanya.
Dukungan Program Sekoper Cinta sejauh ini sudah datang dari Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan termasuk juga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan juga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Saat ini tahapan Program Sekoper Cinta sudah berkembang dan tidak hanya di tataran dasar dan tematik, namun sudah ada pada tahap vokasional.
"Kami juga berjejaring dengan Disdik Jabar, setiap SMK memiliki lima vokasi di antaranya menjahit, memasak, kecantikan termasuk juga IT dan e-commerce bisa bekerja sama dengan kita akan lebih banyak lagi perempuan berdaya diberi keteladanan khusus," kata Atalia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Program Sekoper Cinta Pemprov Jawa Barat jadi program nasional
"Alhamdulillah, Program Sekoper Cinta telah dirasakan banyak perempuan di Jabar. Setelah 4 tahun berjalan, tercatat sudah lebih dari 67.000 perempuan di Jabar yang diwisuda dalam program Sekoper Cinta. Mereka dianggap telah memenuhi kompetensi tahap dasar dan tematik," kata Ketua Umum Program Sekoper Cinta, Atalia Praratya Kamil di Kota Bandung, Rabu.
Atalia di Diskusi Gaspol: Galang Aspirasi Politik Edisi VII bertajuk "Sekoper Cinta: Cetak Perempuan Jabar Juara" mengatakan program Sekoper Cinta berawal dari keresahan dan stereotip perempuan bahwa perempuan dianggap tidak mampu berkembang dan membantu mensejahterakan keluarga.
"Jadi untuk masuk ke dalam sebuah program tidak mudah dan harus meyakinkan semua pihak. Di awal bahkan ada penolakan dari dewan. Padahal perempuan tidak bisa keluar dari kubangan lumpur kalau tidak dengan pengetahuan," kata dia.
Istri Gubernur Jawa Barat ini mengatakan, pemberdayaan perempuan hanya bisa dilakukan lewat pendidikan dan hal ini didapat Atalia setelah membaca 20 jurnal.
Apabila perempuan hanya berdiam diri di rumah, sulit untuk berpikir dan berkembang.
"Sehingga saya berjuang keras. Program Sekoper Cinta ini perjuangan, kita ingin perempuan berpengetahuan. Ketika ada perempuan terdidik, maka akan hadir anak terdidik," ujar dia.
Dia menegaskan, pada awalnya Program Sekoper Cinta tidak mengganggu anggaran pemerintah dan masuk dalam program PKK.
Setelah setahun berselang, lanjut Atalia, mulai ada sedikit anggaran yang masuk dalam Program Sekoper Cinta dan berkat kolaborasi, sudah ada puluhan ribu alumni program ini di seluruh Jawa Barat.
"Hal ini besar bukan karena anggaran, tapi kolaborasi dan apresiasi. Bahkan pemerintah dan Korea Selatan sedang melihat," katanya.
Dukungan Program Sekoper Cinta sejauh ini sudah datang dari Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan termasuk juga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan juga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Saat ini tahapan Program Sekoper Cinta sudah berkembang dan tidak hanya di tataran dasar dan tematik, namun sudah ada pada tahap vokasional.
"Kami juga berjejaring dengan Disdik Jabar, setiap SMK memiliki lima vokasi di antaranya menjahit, memasak, kecantikan termasuk juga IT dan e-commerce bisa bekerja sama dengan kita akan lebih banyak lagi perempuan berdaya diberi keteladanan khusus," kata Atalia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Program Sekoper Cinta Pemprov Jawa Barat jadi program nasional