Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau menyebutkan Kota Batam siap menjadi perantara wisata atau "travel hub" untuk perjalanan pariwisata di kawasan ASEAN.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Rabu mengatakan saat ini sudah banyak agen perjalanan di kota itu yang menghadirkan paket perjalanan menjelajahi 3 negara dengan waktu seminggu.

Program tur 3 negara sudah ada, dan banyak. Biasanya perjalanan seminggu , karena keluar negeri 1-2 hari saja tidak puas.

"Jadi Batam itu "travel hub" untuk tempat mengantarkan wisatawan ke luar negeri," kata Ardi.

Ia menjelaskan destinasi yang paling banyak dituju adalah Singapura, Malaysia hingga Vietnam.

Menurut Ardi, kebutuhan orang terhadap pariwisata ataupun rekreasi sudah sangat diminati.

Hal tersebut seiring dengan peningkatan ekonomi yang semakin baik pasca pandemi COVID-19.

"Program ini juga banyak peminatnya, karena kebutuhan rekreasi ini bukan kebutuhan primer. Tapi melihat pertumbuhan ekonomi yang bagus, maka minat berwisata pun semakin tinggi. Karena kebutuhan lain sudah terpenuhi," ujar dia.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Kepulauan Riau Eva Betis menyampaikan untuk tren perjalanan pariwisata yang paling banyak diminati oleh wisatawan yaitu Bangkok Thailand dan Vietnam dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan selama 4 hari 3 malam.

Sementara untuk estimasi biaya perjalanan tersebut sekitar Rp5 juta hingga Rp7 juta, tergantung maskapai pesawat yang digunakan.

"Jadi kalau dari Batam itu naik kapal feri dulu ke Singapura, nanti lanjut perjalanan lagi naik pesawat ke Bangkok. Ada juga yang dari Malaysia baru ke Bangkok," ujar dia.

"Pokoknya di setiap destinasi itu Kota Batam adalah hub-nya, jadi kemana pun bisa. Tinggal naik kapal feri, yang nanti tinggal disambung naik perjalanan darat atau udara," tambah Eva.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Batam siap jadi "travel hub" perjalanan pariwisata di kawasan ASEAN

Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024