Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama meminta maskapai Garuda Indonesia berkomitmen dengan jadwal penerbangan jamaah calon haji yang sudah disepakati.
"Sejak awal, sudah ada jadwal yang disepakati bersama antara Kemenag dan Garuda Indonesia. Saya minta agar maskapai benar-benar komitmen dengan jadwal penerbangan yang sudah disepakati tersebut sehingga tidak sering terjadi perubahan," ujar Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab di Jakarta, Ahad.
Pernyataan Mujab tersebut disampaikan menyusul sejumlah perubahan jadwal penerbangan peserta ibadah haji Indonesia yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Berdasarkan hasil evaluasi selama 13 hari masa pemberangkatan, telah terjadi sejumlah perubahan jadwal penerbangan Garuda, antara lain Kloter 29 Embarkasi Solo, SOC 32, dan SOC 33.
Kemudian, Kloter 12 Embarkasi Medan, Kloter 28, 29, dan 30 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede, serta Kloter 4 Embarkasi Banjarmasin.
Menurut Mujab, pelaksanaan jadwal penerbangan secara tepat dan ketat perlu dilakukan karena berkaitan dengan proses mobilitas jamaah pada setiap tahapannya.
Jadwal penerbangan itu sudah diinformasikan ke jamaah berikut tahapan keberangkatan mereka dari masing-masing kabupaten/kota menuju embarkasi.
Jika terjadi perubahan, maka akan berdampak pada tahapan-tahapan lainnya, termasuk di Madinah dan Mekkah.
"Perubahan jadwal penerbangan, bisa memberikan efek domino pada tahapan kegiatan jamaah haji, baik di asrama haji, Madinah, dan Makkah. Apalagi, kedatangan jamaah di Madinah juga terkait dengan masa pelaksanaan Arbain dan masa tinggal mereka, sebelum diberangkatkan ke Makkah," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag minta Garuda komitmen dengan jadwal penerbangan jamaah
"Sejak awal, sudah ada jadwal yang disepakati bersama antara Kemenag dan Garuda Indonesia. Saya minta agar maskapai benar-benar komitmen dengan jadwal penerbangan yang sudah disepakati tersebut sehingga tidak sering terjadi perubahan," ujar Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab di Jakarta, Ahad.
Pernyataan Mujab tersebut disampaikan menyusul sejumlah perubahan jadwal penerbangan peserta ibadah haji Indonesia yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Berdasarkan hasil evaluasi selama 13 hari masa pemberangkatan, telah terjadi sejumlah perubahan jadwal penerbangan Garuda, antara lain Kloter 29 Embarkasi Solo, SOC 32, dan SOC 33.
Kemudian, Kloter 12 Embarkasi Medan, Kloter 28, 29, dan 30 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede, serta Kloter 4 Embarkasi Banjarmasin.
Menurut Mujab, pelaksanaan jadwal penerbangan secara tepat dan ketat perlu dilakukan karena berkaitan dengan proses mobilitas jamaah pada setiap tahapannya.
Jadwal penerbangan itu sudah diinformasikan ke jamaah berikut tahapan keberangkatan mereka dari masing-masing kabupaten/kota menuju embarkasi.
Jika terjadi perubahan, maka akan berdampak pada tahapan-tahapan lainnya, termasuk di Madinah dan Mekkah.
"Perubahan jadwal penerbangan, bisa memberikan efek domino pada tahapan kegiatan jamaah haji, baik di asrama haji, Madinah, dan Makkah. Apalagi, kedatangan jamaah di Madinah juga terkait dengan masa pelaksanaan Arbain dan masa tinggal mereka, sebelum diberangkatkan ke Makkah," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag minta Garuda komitmen dengan jadwal penerbangan jamaah