Jakarta (ANTARA) - Gempa bumi dengan magnitudo 5,8 melanda wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Selasa pukul 15.39 WIB. 

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Selasa, menyampaikan aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia memicu gempa, yang berlokasi di laut pada jarak 167 km arah barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada kedalaman 34 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia menunjam ke lempeng Eurasia," kata dia 

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata dia 

Daryono menyebutkan gempa yang terjadi pada Selasa pukul 15.39 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo 5,6.

Ia mengemukakan gempa bumi di wilayah Mentawai berdampak dan dirasakan di daerah Siberut dengan skala intensitas III-IV MMI, artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Kemudian, daerah Pasaman Barat dan Pariaman dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu), dan daerah Bukittinggi dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga pukul 16.05 WIB, ia menyampaikan bahwa hasil monitoring BMKG belum menunjukkan aktivitas gempa bumi susulan.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Aktivitas lempeng Indo-Australia picu gempa M5,8 di Kepulauan Mentawai

Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025