Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah kabar bahwa Pondok Pesantren Al Zaytun yang dibicarakan karena menyebarkan ajaran Islam yang menyimpang, mendapat perlindungan dari orang Istana.

"Saya dong Istana? Ndak lah, ndak, ndak ndak," kata Presiden Jokowi di Jakarta pada Senin.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat menjawab pertanyaan wartawan soal kabar yang beredar yang menyebut Kepala Staf Presiden Moeldoko melindungi Al Zaytun, padahal pondok pesantren tersebut disebut menyebarkan agama Islam yang menyimpang dan bahkan terafiliasi dengan Negara Islam Indonesia.

Presiden pun meminta agar masyarakat bersabar untuk menanti tindakan pemerintah terhadap ponpes tersebut.

"Ya sabarlah itu. Pak Menko Polhukam, Pak Menteri Agama, sudah saya perintahkan untuk mendalami, untuk mendalami. Nanti kalau hasilnya sudah ada, saya sampaikan," kata Presiden.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, dinilai mengajarkan ajaran sesat, karena antara lain menyampaikan shalat antara jamaah pria dan wanita dapat digabung dalam satu baris, membolehkan zina dan dosanya bisa ditebus dengan uang, serta akan mendirikan pesantren Kristen.

Panji Gumilang juga pernah berpidato dengan mengaku dirinya beraliran komunisme.

Menurut MUI, Pondok Pesantren Al Zaytun sudah meneliti pondok pesantren tersebut sejak 2002 dan mengungkapkan kontroversi terkait dengan doktrin ajaran, afiliasi kelembagaan dan konsep keagamaan yang dipahaminya.

MUI menemukan indikasi penyimpangan paham keagamaan dalam masalah zakat fitrah dan kurban yang diterapkan pimpinan Al Zaytun, sebagaimana dimuat dalam majalah Al Zaytun, hingga aspek kepemimpinan Panji Gumilang dan sejumlah pengurus yayasan yang memiliki kedekatan dengan organisasi NII KW IX.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi bantah Ponpes Al Zaytun dilindungi orang Istana

Pewarta : Desca Lidya Natalia
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024