Kota Gaza (ANTARA) - Pasukan Israel menyasar generator-generator listrik Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara pada Kamis malam waktu setempat, kata Kementerian Kesehatan setempat.

“Rumah sakit tersebut menjadi sasaran penembakan hebat yang menargetkan generator listrik dan sebagian besar bangunan,” kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra sebuah pernyataan singkat, seperti dikutip dari Anadolu.

“Nyawa 200 pasien dan staf medis terancam di tengah serangan itu,” kata dia memperingatkan. Sejauh ini belum ada komentar dari tentara Israel mengenai laporan itu


Serangan itu terjadi beberapa jam sebelum jeda kemanusiaan antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang dimulai pada Jumat pukul 7 pagi waktu setempat.

Sementara itu, tiga WNI yang menjadi relawan di RS Indonesia telah dievakuasi dari rumah sakit tersebut yang terletak di Gaza utara ke Gaza selatan pada Kamis.

Berdasarkan keterangan MER-C, yang menaungi ketiga relawan, kini tiga WNI tengah menunggu proses evakuasi untuk keluar dari Jalur Gaza.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, pada Kamis malam mengatakan pemerintah tengah mengupayakan  mengevakuasi tiga relawan itu dari Jalur Gaza menuju Mesir.

Judha mengatakan proses evakuasi akan memanfaatkan jeda kemanusiaan yang telah disepakati antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, yang mulai berlaku pada Jumat.

Sementara itu, tentara Israel pada Kamis malam waktu setempat memperingatkan bahwa mungkin ada perubahan dalam perjanjian jeda kemanusiaan dengan Hamas di Jalur Gaza.

“Ini akan menjadi hari-hari yang kompleks. Tidak ada yang final sampai itu (jeda) benar-benar terjadi. Dan bahkan di tengah proses tersebut, mungkin ada perubahan kapan saja,” kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari pada konferensi pers.

Dia memperingatkan bahwa Hamas akan berusaha menggunakan kesepakatan jeda untuk menyebarkan “ketakutan, disinformasi, dan teror psikologis” kepada masyarakat Israel.

"Kesepakatan itu bukanlah “akhir dari proses, tetapi baru permulaan,” kata Hagari.

Kesepakatan jeda kemanusiaan antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dijadwalkan dimulai pada Jumat pukul 7 pagi waktu setempat.

“Kelompok pertama sandera sipil akan ditukar sekitar pukul 4 sore pada Jumat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari pada konferensi pers di Doha. Dia menambahkan, 50 sandera akan dibebaskan dalam masa jeda selama empat hari itu.

“Kelompok pertama sandera terdiri dari 13 perempuan dan anak-anak,” tambahnya.

Israel memperkirakan setidaknya 239 warga Israel ditahan oleh Hamas setelah serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina tersebut pada 7 Oktober 2023.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel bom RS Indonesia jelang jeda kemanusiaan di Gaza

Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025