Istanbul (ANTARA) - Kelompok Palestina Hamas pada Sabtu (9/12) mengatakan Israel tidak menunjukkan kepedulian terhadap kehidupan warganya yang menjadi tawanan di Gaza, menyusul kegagalan pasukan Zionis membebaskan seorang tentara Israel yang ditahan kemudian tewas.
"Tentara pendudukan (Israel) membayangkan kemungkinan membebaskan tawanannya melalui petualangan yang gegabah, menegaskan sekali lagi bahwa mereka tidak peduli dengan kehidupan para tahanan Zionis di Gaza," kata Hamas dalam pernyataan di Telegram.
“Upaya Brigade Al-Qassam untuk menggagalkan upaya tentara pendudukan teroris untuk menjangkau salah satu tawanan Zionis, yang mengakibatkan jatuhnya korban di antara pasukan pendudukan yang maju, menggarisbawahi keberanian dan kewaspadaan perlawanan kami yang gagah berani," kata dia.
Hamas menegaskan tekadnya untuk terus menggagalkan semua rencana tentara Israel dan tujuannya di Jalur Gaza.
"Pasukan Zionis menyerang ambulans milik lembaga kemanusiaan untuk menyembunyikan operasinya," kata Hamas.
Hamas menilai tindakan ini sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional yang merupakan kejahatan perang.
Kelompok Palestina itu meminta komunitas internasional untuk mengecam secara tegas tindakan Israel dan meminta pertanggungjawaban "entitas teroris" ini atas kejahatannya.
Sebelumnya masih pada Sabtu, tentara Israel memberi tahu keluarga salah satu tentaranya tentang kematian anggotanya itu, sehari setelah Brigade Al-Qassam mengumumkan pada Jumat malam bahwa dia terbunuh dalam upaya gagal pasukan Israel untuk membebaskannya.
Sementara itu, setengah juta warga Palestina berisiko mengalami bencana kelaparan dan kehausan di sejumlah kota yang terus diserang oleh pasukan Israel, kata Pemerintah Kota Gaza pada Sabtu (9/12).
Pemerintah Kota Gaza menggambarkan situasi kemanusiaan di Gaza sebagai “bencana” lantaran militer Israel secara sengaja menargetkan infrastruktur pangan dan air.
“Situasi kemanusiaan di Gaza menimbulkan bencana,” kata juru bicara Pemkot Gaza Hosni Muhanna kepada Anadolu.
Muhanna mengemukakan, krisis bahan bakar berdampak kepada terganggunya proses evakuasi korban luka dan pengangkutan jenazah.
“Sejumlah alat konstruksi dan kendaraan rusak karena Israel menargetkan garasi Pemerintah Kota Gaza,” kata Muhanna sembari mencatatkan bahwa mereka mengalami kesulitan untuk membuka jalan-jalan yang ditutup akibat gempuran Israel.
“Kami tidak dapat menyediakan air ke Rumah Sakit Al-Shifa,” lanjutnya.
“Krisis air dan makanan di pusat-pusat penampungan meningkat karena jumlah orang yang datang melebihi kapasitas,” katanya menambahkan.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas: Israel tak peduli dengan warganya yang jadi tawanan di Gaza
"Tentara pendudukan (Israel) membayangkan kemungkinan membebaskan tawanannya melalui petualangan yang gegabah, menegaskan sekali lagi bahwa mereka tidak peduli dengan kehidupan para tahanan Zionis di Gaza," kata Hamas dalam pernyataan di Telegram.
“Upaya Brigade Al-Qassam untuk menggagalkan upaya tentara pendudukan teroris untuk menjangkau salah satu tawanan Zionis, yang mengakibatkan jatuhnya korban di antara pasukan pendudukan yang maju, menggarisbawahi keberanian dan kewaspadaan perlawanan kami yang gagah berani," kata dia.
Hamas menegaskan tekadnya untuk terus menggagalkan semua rencana tentara Israel dan tujuannya di Jalur Gaza.
"Pasukan Zionis menyerang ambulans milik lembaga kemanusiaan untuk menyembunyikan operasinya," kata Hamas.
Hamas menilai tindakan ini sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional yang merupakan kejahatan perang.
Kelompok Palestina itu meminta komunitas internasional untuk mengecam secara tegas tindakan Israel dan meminta pertanggungjawaban "entitas teroris" ini atas kejahatannya.
Sebelumnya masih pada Sabtu, tentara Israel memberi tahu keluarga salah satu tentaranya tentang kematian anggotanya itu, sehari setelah Brigade Al-Qassam mengumumkan pada Jumat malam bahwa dia terbunuh dalam upaya gagal pasukan Israel untuk membebaskannya.
Sementara itu, setengah juta warga Palestina berisiko mengalami bencana kelaparan dan kehausan di sejumlah kota yang terus diserang oleh pasukan Israel, kata Pemerintah Kota Gaza pada Sabtu (9/12).
Pemerintah Kota Gaza menggambarkan situasi kemanusiaan di Gaza sebagai “bencana” lantaran militer Israel secara sengaja menargetkan infrastruktur pangan dan air.
“Situasi kemanusiaan di Gaza menimbulkan bencana,” kata juru bicara Pemkot Gaza Hosni Muhanna kepada Anadolu.
Muhanna mengemukakan, krisis bahan bakar berdampak kepada terganggunya proses evakuasi korban luka dan pengangkutan jenazah.
“Sejumlah alat konstruksi dan kendaraan rusak karena Israel menargetkan garasi Pemerintah Kota Gaza,” kata Muhanna sembari mencatatkan bahwa mereka mengalami kesulitan untuk membuka jalan-jalan yang ditutup akibat gempuran Israel.
“Kami tidak dapat menyediakan air ke Rumah Sakit Al-Shifa,” lanjutnya.
“Krisis air dan makanan di pusat-pusat penampungan meningkat karena jumlah orang yang datang melebihi kapasitas,” katanya menambahkan.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas: Israel tak peduli dengan warganya yang jadi tawanan di Gaza