Karimun (ANTARA News) - Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Karimun, Provinsi Kepulauan Riau akan membuat 14 unit karamba jaring
apung di Pulau Moro, Kundur dan Pulau Karimun Besar untuk budidaya ikan
lele, kakap dan kerapu.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Karimun, Hazmi Yuliansyah, di Tanjung Balai Karimun, Senin mengatakan, di Moro akan dibangun 7 unit karamba ikan laut jenis kakap dan kerapu, 5 unit di Kundur untuk ikan air tawar jenis lele.
Sedangkan 2 unit lagi di Karimun masing-masing di Pulau Merak, Kecamatan Meral dan Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun juga untuk ikan kakap dan kerapu.
"Karamba yang akan dibangun merupakan program pusat dengan anggaran sebesar Rp14 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK)," ucapnya.
Dari anggaran sebanyak itu, kata dia, pembangunan 7 karamba di Moro dialokasikan sebesar Rp7 miliar, Kundur Rp5 miliar dan di Karimun Rp2 miliar.
Khusus di Kundur Barat, menurut dia karamba sebanyak 5 unit itu akan dibangun di waduk bekas galian timah untuk pengembangan budidaya ikan lele.
"Pembangunan karamba ini bagian dari program minapolitan yang dicanangkan pemerintah pusat, untuk Kabupaten Karimun dipusatkan di Moro," ucapnya.
Menurut dia, ke-14 unit karamba tersebut akan dikelola oleh kelompok-kelompok nelayan di masing-masing kecamatan.
"Bagi nelayan pemula kita akan berikan bantuan bibit, sedangkan yang sudah menekuni sejak lama tinggal melanjutkan saja," katanya.
Dia mengatakan pengembangan karamba jaring apung merupakan salah satu upaya pemerintah menggantikan nelayan tangkap menjadi nelayan budidaya.
Penghasilan nelayan tangkap tidak optimal karena tergantung pada cuaca dan musim, sedangkan budidaya bisa ditentukan kapan menebar benih dan waktu panen, tuturnya.
Dia juga berharap pengembangan ikan lele, kerapu dan kakap diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lokal.
Kebutuhan lele di Karimun 4-5 ton setiap pekan, yang terpenuhi baru 3-4 ton. Sedangkan kakap dan kerapu termasuk ikan yang mahal dan bernilai ekspor, katanya.
(ANT-RD/S016/Btm1)
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Karimun, Hazmi Yuliansyah, di Tanjung Balai Karimun, Senin mengatakan, di Moro akan dibangun 7 unit karamba ikan laut jenis kakap dan kerapu, 5 unit di Kundur untuk ikan air tawar jenis lele.
Sedangkan 2 unit lagi di Karimun masing-masing di Pulau Merak, Kecamatan Meral dan Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun juga untuk ikan kakap dan kerapu.
"Karamba yang akan dibangun merupakan program pusat dengan anggaran sebesar Rp14 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK)," ucapnya.
Dari anggaran sebanyak itu, kata dia, pembangunan 7 karamba di Moro dialokasikan sebesar Rp7 miliar, Kundur Rp5 miliar dan di Karimun Rp2 miliar.
Khusus di Kundur Barat, menurut dia karamba sebanyak 5 unit itu akan dibangun di waduk bekas galian timah untuk pengembangan budidaya ikan lele.
"Pembangunan karamba ini bagian dari program minapolitan yang dicanangkan pemerintah pusat, untuk Kabupaten Karimun dipusatkan di Moro," ucapnya.
Menurut dia, ke-14 unit karamba tersebut akan dikelola oleh kelompok-kelompok nelayan di masing-masing kecamatan.
"Bagi nelayan pemula kita akan berikan bantuan bibit, sedangkan yang sudah menekuni sejak lama tinggal melanjutkan saja," katanya.
Dia mengatakan pengembangan karamba jaring apung merupakan salah satu upaya pemerintah menggantikan nelayan tangkap menjadi nelayan budidaya.
Penghasilan nelayan tangkap tidak optimal karena tergantung pada cuaca dan musim, sedangkan budidaya bisa ditentukan kapan menebar benih dan waktu panen, tuturnya.
Dia juga berharap pengembangan ikan lele, kerapu dan kakap diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lokal.
Kebutuhan lele di Karimun 4-5 ton setiap pekan, yang terpenuhi baru 3-4 ton. Sedangkan kakap dan kerapu termasuk ikan yang mahal dan bernilai ekspor, katanya.
(ANT-RD/S016/Btm1)