Batam (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan, di daerahnya tersedia sebanyak 13.294 ekor hewan kurban untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sejak periode Januari hingga Mei 2024.

Dokter Hewan DKPP Kota Batam Drh Samuel Tampubolon di Batam Rabu mengatakan, angka tersebut terdiri atas 2.853 ekor sapi, 10.341 kambing, dan 100 domba dan sudah masuk ke Kota Batam.

Ia menjelaskan, untuk pasokan hewan kurban domba dibatasi, mengingat persyaratan yang cukup ketat serta perawatan hewan yang juga sulit.

"Domba sebenarnya kita tahan dulu untuk masuk ke Batam, tapi karena orang Singapura banyak yang kurban dengan domba, jadi kita perketat syaratnya," kata Samuel.

Ia menyebutkan pula bahwa pasokan hewan kurban untuk Kota Batam cukup hingga 10 Juni mendatang, sehingga menjelang tujuh hari Idul Adha difokuskan untuk penggemukan hewan.

Samuel mengatakan, semua hewan ternak yang masuk ke Batam harus melalui pemeriksaan antemortem dan postmortem yang ketat, dan mendapatkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku.

Hal ini untuk memastikan bahwa hewan ternak bebas dari penyakit PMK atau antraks yang dapat merugikan secara ekonomi dan kesehatan.

"Saat tiba di Batam hewan-hewan kurban itu juga dikarantina lagi dan dicek kesehatannya. Kami juga mendorong uji laboratorium harus lengkap, misalnya untuk sapi dari Lampung Tengah, PMK wajib negatif, brucellosis wajib negatif, dan antraksnya juga wajib negatif," katanya.

la menjelaskan, body condition score (BCS) merupakan penilaian terhadap massa daging dan lemak pada hewan ternak.

Semakin tinggi skornya, semakin besar dan berisi tubuh hewan tersebut.

"Kami menganjurkan masyarakat yang akan membeli hewan kurban baik sapi maupun kambing untuk memeriksa seluruh tubuh hewan. Contoh, sapi yang sehat yakni tulang rusuknya tidak tampak jelas," kata Samuel.

Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024