Lubuk Basung,- (ANTARA) -
"Tim menargetkan upaya pemecahan batuan ini selesai dalam dua hari ke depan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, operasi demolish sudah berdasarkan kajian menyeluruh BNPB dengan tim ahli dari Badan Geologi Kementerian ESDM, Pemerintah Kabupaten Agam, TNI/Polri setempat, termasuk dari PT Dahana, PT Semen Padang, Inspektur Tambang, Balai Tambang Bawah Tanah.
BNPB menilai peledakan batuan ini diperlukan agar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di bagian hulu sungai, material batuan tidak kembali tergerus ke hilir dan menjadi ancaman bagi masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, operasi pemecahan batuan vulkanik tersebut masih difokuskan di wilayah Sungai Pua, Kabupaten Agam, karena banyak ditemukan onggokan bebatuan sisa bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi pada awal Mei lalu.
Tim BNPB mengonfirmasi pada operasi hari ini, dua dari lima batuan berdiameter besar (3-4 meter) berhasil dipecah dengan cara diledakkan, tiga yang lainnya menggunakan metode breaker (pengeboran).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Demolisi berhasil hancurkan batu Gunung Marapi di Agam
BNPB bersama Tim Gabungan berhasil melakukan demolisi atau penghancuran batu di lereng Gunung Marapi yang tersisa akibat musibah banjir lahar dingin.
"Peledakan dilakukan di Desa Kapalo Koto, Sungai Puar, Kabupaten Agam. Sebelumnya sudah dilakukan peninjauan dan pengeboran serta reposisi batu yang rawan tersangkut atau merusak ke pemukiman warga," kata Kalaksa BNPB, Kolonel Inf Hery Setiono, Sabtu.
Demolisi dilakukan dengan penjagaan ketat dari TNI Polri kepada warga yang sebelumnya sudah diungsikan sementara.
"Warga sudah diberikan sosialisasi sejak dua hari yang lalu dan lokasi disterilkan dengan radius 500 meter dari titik demolisi," kata Hery.
Suara ledakan terdengar hingga jarak 1 km dan mampu menghancurkan tiga batu besar yang sebelumnya terletak di bekas aliran banjir lahar dingin Marapi.
"Berjalan sukses, tidak ada warga yang terkena imbas dari demolisi. Hanya ada serpihan batu yang sempat mengenai satu atap rumah warga. Jika harus diperbaiki akan dilakukan bersama Pemda Agam," kata Dandim 0304 Agam Letkol Arm Bayu Ardhithya Nugroho.
Ia mengatakan tiga batu besar yang berhasil dihancurkan selanjutnya akan dievakuasi melalui metode beaker dan alat berat.
"Target sesuai harapan kami berhasil dihancurkan, selanjutnya Dinas PUPR akan melakukan metode berbeda melalui alat berat," kata Bayu.
Sebelumnya, BNPB menargetkan operasi demolish atau peledakan batuan material vulkanik Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat selesai dalam dua hari ke depan.
"Tim menargetkan upaya pemecahan batuan ini selesai dalam dua hari ke depan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, operasi demolish sudah berdasarkan kajian menyeluruh BNPB dengan tim ahli dari Badan Geologi Kementerian ESDM, Pemerintah Kabupaten Agam, TNI/Polri setempat, termasuk dari PT Dahana, PT Semen Padang, Inspektur Tambang, Balai Tambang Bawah Tanah.
BNPB menilai peledakan batuan ini diperlukan agar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di bagian hulu sungai, material batuan tidak kembali tergerus ke hilir dan menjadi ancaman bagi masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, operasi pemecahan batuan vulkanik tersebut masih difokuskan di wilayah Sungai Pua, Kabupaten Agam, karena banyak ditemukan onggokan bebatuan sisa bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi pada awal Mei lalu.
Tim BNPB mengonfirmasi pada operasi hari ini, dua dari lima batuan berdiameter besar (3-4 meter) berhasil dipecah dengan cara diledakkan, tiga yang lainnya menggunakan metode breaker (pengeboran).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Demolisi berhasil hancurkan batu Gunung Marapi di Agam