Batam (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batam, Kepulauan Riau mencatat nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di kota setempat pada triwulan I capai Rp1,7 triliun.
Kepala DPMPTSP Kota Batam Reza Khadafi, di Batam, Kamis, mengatakan angka tersebut telah melebihi target PMDN pada triwulan I yaitu sebesar Rp7 miliar.
Ia menambahkan sektor terbesar dalam PMDN di triwulan I didukung oleh sektor perumahan dan kawasan industri yang menunjukkan kebangkitan sektor tersebut dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sektor industri di Kota Batam mulai menggeliat kembali," kata Reza.
Selain itu, sektor perumahan dan properti juga menunjukkan pertumbuhan yang positif, sejalan dengan naiknya pendapatan daerah dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Kata dia, kemudahan investasi dan sistem online yang terkoneksi menjadi nilai tambah bagi Kota Batam, sehingga menjadikan kota ini tujuan investasi yang menarik.
"Kami terus melakukan promosi dan menawarkan kemudahan investasi, sehingga investor memiliki banyak pilihan untuk menanamkan modal mereka di Batam," ujar Reza.
Ia menyebutkan keberhasilan tersebut dampak positif dari sistem online terintegrasi dengan Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA) dan kemudahan proses perizinan, mulai dari kategori risiko menengah rendah hingga menengah atas, menjadi daya tarik utama bagi para investor.
"Rata-rata PMDN di Kota Batam bergerak di sektor menengah rendah dengan nilai di bawah Rp5 miliar. Proses perizinannya mudah dan bisa diakses dalam hitungan jam, sehingga investor bisa segera memulai usahanya,” kata Reza.
Kepala DPMPTSP Kota Batam Reza Khadafi, di Batam, Kamis, mengatakan angka tersebut telah melebihi target PMDN pada triwulan I yaitu sebesar Rp7 miliar.
Ia menambahkan sektor terbesar dalam PMDN di triwulan I didukung oleh sektor perumahan dan kawasan industri yang menunjukkan kebangkitan sektor tersebut dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sektor industri di Kota Batam mulai menggeliat kembali," kata Reza.
Selain itu, sektor perumahan dan properti juga menunjukkan pertumbuhan yang positif, sejalan dengan naiknya pendapatan daerah dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Kata dia, kemudahan investasi dan sistem online yang terkoneksi menjadi nilai tambah bagi Kota Batam, sehingga menjadikan kota ini tujuan investasi yang menarik.
"Kami terus melakukan promosi dan menawarkan kemudahan investasi, sehingga investor memiliki banyak pilihan untuk menanamkan modal mereka di Batam," ujar Reza.
Ia menyebutkan keberhasilan tersebut dampak positif dari sistem online terintegrasi dengan Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA) dan kemudahan proses perizinan, mulai dari kategori risiko menengah rendah hingga menengah atas, menjadi daya tarik utama bagi para investor.
"Rata-rata PMDN di Kota Batam bergerak di sektor menengah rendah dengan nilai di bawah Rp5 miliar. Proses perizinannya mudah dan bisa diakses dalam hitungan jam, sehingga investor bisa segera memulai usahanya,” kata Reza.