Batam (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan menggandeng pemerintah daerah dari level strategis sampai tingkat kelurahan atau desa untuk meningkatkan literasi keuangan di daerah setempat.
"Supaya aparat di kelurahan atau desa bisa menjadi duta literasi keuangan dan mudah-mudahan bisa meningkatkan literasi keuangan sampai masyarakat terjauh, terpencil dan terluar," kata Kepala OJK Kepri Sinar Danandjaya di Batam, Jumat.
Meski begitu, menurut dia saat ini tingkat literasi keuangan di Kepri sudah lebih baik. Namun harus terus dioptimalkan.
Ia menyatakan OJK berkomitmen menjaga stabilitas keuangan daerah dengan menjalin sinergi bersama pemangku kebijakan di wilayah setempat.
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam mendorong kredit usaha rakyat untuk UMKM agar bisa mendapatkan akses terhadap perkreditan lebih terbuka.
Ia menilai sektor jasa keuangan Kepri terjaga stabil dengan kinerja intermediasi yang kontributif, didukung oleh likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga.
Kinerja sektor jasa keuangan yang stabil dan terjaga ini, kata dia, turut berkontribusi pada perekonomian Kepri yang pada triwulan I 2024 tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2023 sebesar 4,45persen (yoy).
Adapun sektor jasa keuangan dan asuransi memiliki andil yang positif dengan pertumbuhan sebesar 8,22 persen (yoy).
"Ini yang terus kita garap sehingga ke depan pasti perekonomian Kepri lebih baik, terakselerasi dengan lebih cepat," kata Sinar.
Terkait kinerja pasar modal di Kepri, sampai dengan triwulan I tahun 2024 mengalami pertumbuhan yang positif, terlihat dari total transaksi saham per daerah masing-masing kota/kabupaten, yaitu paling tinggi berada di Kota Batam dengan nominal sebesar Rp3,2 miliar, Kota Tanjungpinang sebesar Rp581,4 miliar dan Kabupaten Karimun sebesar Rp243,86 miliar.
"Supaya aparat di kelurahan atau desa bisa menjadi duta literasi keuangan dan mudah-mudahan bisa meningkatkan literasi keuangan sampai masyarakat terjauh, terpencil dan terluar," kata Kepala OJK Kepri Sinar Danandjaya di Batam, Jumat.
Meski begitu, menurut dia saat ini tingkat literasi keuangan di Kepri sudah lebih baik. Namun harus terus dioptimalkan.
Ia menyatakan OJK berkomitmen menjaga stabilitas keuangan daerah dengan menjalin sinergi bersama pemangku kebijakan di wilayah setempat.
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam mendorong kredit usaha rakyat untuk UMKM agar bisa mendapatkan akses terhadap perkreditan lebih terbuka.
Ia menilai sektor jasa keuangan Kepri terjaga stabil dengan kinerja intermediasi yang kontributif, didukung oleh likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga.
Kinerja sektor jasa keuangan yang stabil dan terjaga ini, kata dia, turut berkontribusi pada perekonomian Kepri yang pada triwulan I 2024 tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2023 sebesar 4,45persen (yoy).
Adapun sektor jasa keuangan dan asuransi memiliki andil yang positif dengan pertumbuhan sebesar 8,22 persen (yoy).
"Ini yang terus kita garap sehingga ke depan pasti perekonomian Kepri lebih baik, terakselerasi dengan lebih cepat," kata Sinar.
Terkait kinerja pasar modal di Kepri, sampai dengan triwulan I tahun 2024 mengalami pertumbuhan yang positif, terlihat dari total transaksi saham per daerah masing-masing kota/kabupaten, yaitu paling tinggi berada di Kota Batam dengan nominal sebesar Rp3,2 miliar, Kota Tanjungpinang sebesar Rp581,4 miliar dan Kabupaten Karimun sebesar Rp243,86 miliar.