Kota Gaza (ANTARA) - Seorang bayi Palestina berhasil diselamatkan dari reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan udara Israel di Jabalia, Jalur Gaza bagian utara.
Rumah itu rata dengan tanah akibat serangan pada Ahad malam dan sejumlah orang terjebak di bawah reruntuhan.
Warga yang berkumpul di sekitar lokasi bersorak ketika tim penyelamat mengeluarkan bayi tersebut.
Israel terus melancarkan serangan maut ke Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Sejak itu, hampir 40.000 warga Palestina telah tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 92.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Lebih dari 10 bulan berlalu, Jalur Gaza hancur oleh gelombang serangan Israel. Blokade pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan menambah penderitaan warga di wilayah kantong Palestina itu.
Sumber: Anadolu
Hamas serukan...
Sementara itu, Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Minggu (11/8) menyerukan Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengadakan pertemuan darurat terkait genosida yang sedang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza.
Hamas menekankan perlunya "mengambil keputusan efektif yang dapat menghentikan agresi dan genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat mereka di Jalur Gaza serta memutuskan hubungan politik, komersial, atau normalisasi dengan pendudukan Zionis."
Hamas juga menyerukan "pelaksanaan keputusan yang dibuat pada pertemuan puncak gabungan Arab dan Islam yang berlangsung di Riyadh pada 11 November tahun lalu untuk menghentikan blokade dan mengirimkan bantuan serta bantuan kemanusiaan kepada rakyat yang terkepung di Jalur Gaza."
Selain itu, Hamas menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk "mengadakan sesi darurat dan membuat keputusan yang memaksa pendudukan (Israel) untuk menghentikan agresi dan genosida serta menghentikan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan perjanjian, yang telah menjadi resep efektif untuk menggoyahkan keamanan dan perdamaian regional serta internasional.”
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut terhadap Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Serangan Israel tersebut telah menewaskan hampir 39.800 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 92.000 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari 10 bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ), yang memerintahkan agar operasi militer segera dihentikan di kota Rafah di selatan, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota tersebut diinvasi pada 6 Mei.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bayi diselamatkan dari reruntuhan di Gaza usai serangan udara Israel