Batam (ANTARA) - PT Pelni Cabang Batam, Kepulauan Riau menargetkan KM Kelud mulai beroperasi melayani penumpang di Pelabuhan Bintang 99 sebelum periode natal dan tahun baru 2025 atau akhir 2024.
Kepala Pelni Cabang Batam Muhammad Iqbal di Batam, Senin, mengatakan progres pemindahan operasional KM Kelud dari Pelabuhan Batu Ampar ke Pelabuhan Bintang 99 sudah memasuki tahap akhir untuk selanjutnya segera dioperasikan.
“Rencananya target dari KSOP, BP Batam, Pelabuhan Bintang 99, dan PT Pelni, mudah-mudahan KM Kelud atau kapal Pelni lainnya akan berpindah targetnya sebelum periode Nataru 2024,” kata dia.
Dia menjelaskan KM Kelud milik Pelni sudah melayani penumpang rute Jakarta-Batam, Batam-Belawan dan Belawan Batam sejak kurun waktu enam hingga tujuh tahun di Pelabuhan Batu Ampar.
Namun, Pelabuhan Batu Ampar telah dikonsentrasikan sebagai pelabuhan barang oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam, maka kapal penumpang dipindahkan ke Pelabuhan Bintang 99, yang juga masih berada di kawasan perairan Batu Ampar.
BP Batam, kata dia, telah menyediakan dermaga untuk kapal penumpang PT Pelni (KM Kelud) bersandar, dilengkapi dengan fasilitas terminal penumpang di Pelabuhan Bintang 99.
Fasilitas tersebut dinilai lengkap dibandingkan dengan pelabuhan sebelumnya, yakni ruang tunggu, ruang laktasi, mushalla dan alur layanan penumpang sesuai permintaan Pelni.
“Pelabuhan Batu Ampar untuk kapal barang bukan pelabuhan penumpang, makanya fasilitas untuk penumpang terbatas, dan tidak maksimal, dan banyak risiko-risiko terjadi, ketika kapal Kelud masuk ke Batu Ampar, intinya dari segi keselamatan dan kenyamanan penumpang,” kata Iqbal.
Menurut dia, proses pemindahan KM Kelud ke Pelabuhan Bintang 99 memasuki tahap akhir, yakni pengerukan kolam agar kapal bisa bersandar, karena saat ini alur dan kedalaman kolam belum cukup untuk KM Kelud bersandar.
“Karena memang dibutuhkan kedalamannya yang cukup dalam,” ujarnya.
Uji coba sandar kapal untuk kedalaman kolam sudah dilakukan menggunakan kapal perintis Pelni, KM Sabuk Nusantara 48, yang sudah masuk Pelabuhan Bintang 99 selama ini.
Tetapi, ukuran KM Sabuk Nusantara 48 lebih kecil daripada KM Kelud. Oleh karena itu, sisa waktu satu bulan, Oktober ini untuk menyegerakan pengerukan kedalaman alur dan kolam pelabuhan selesai dikerjakan.
Iqbal optimistis pertengahan November, KM Kelud sudah bisa beroperasi, diawali dengan uji coba terlebih dahulu. Karena saat ini yang belum selesai pengerukan kedalaman alur dan kolam tempat kapal bersandar.
“Karena dari persiapan terminal sudah disiapkan, semua fasilitas untuk penumpang sudah disiapkan, memang khususnya untuk kapal penumpang,” ujarnya.
Selama proses pemindahan itu, kata dia, KM Kelud belum melayani penumpang, dan saat ini sedang proses docking tahunan di Jakarta, setelah selesai dioperasionalkan sebagai hotel terapung selama PON XXI Aceh-Sumut.
“Makanya dalam satu tahun terakhir kami kejar, supaya Kapal Kelud bisa masuk ke Pelabuhan Bintang 99. Pokoknya sebelum periode nataru sudah melayani,” katanya.
KM Kelud memiliki kapasitas penumpang 2.607 kursi dengan 2.100 kursi bisa digunakan sebagai tempat tidur dan terdapat juga 500 kamar tidur.