Gaza (ANTARA) - Pasangan bayi kembar Palestina meninggal pada Ahad pagi (29/12), akibat kedinginan dan suhu rendah pada Senin, menjadi kematian bayi keenam di tengah cuaca ekstrem dalam waktu kurang dari sepekan, demikian laporan sejumlah sumber medis.

Sumber yang sama mengumumkan kematian bayi Ali Al-Batran, yang berusia satu bulan, pada Senin pagi. Dia adalah kembaran bayi Jumaa Al-Batran yang meninggal akibat kedinginan di tenda darurat Deir Al-Balah di Jalur Gaza.

Menurut sumber, suhu dingin ekstrem itu telah membunuh empat bayi baru lahir berusia antara empat dan 21 hari dalam beberapa hari terakhir.

Disebutkan, ketahanan pangan yang buruk di kalangan ibu telah menyebabkan munculnya kasus penyakit baru di kalangan anak-anak, yang memperburuk kondisi kesehatan, mengingat situasi sulit yang dialami wilayah yang terkepung tersebut.

Baca juga: Anak-anak Gaza bisa meninggal akibat kedinginan

Direktur Bantuan Medis di Gaza dan Gaza Utara, Muhammad Abu Afash mengatakan, setiap hari anak-anak meninggal akibat cuaca dingin yang parah dan krisis kebutuhan hidup seperti makanan, minuman, dan susu bayi. Itu mengindikasikan tidak adanya tenda, selimut, pakaian, atau makanan untuk mereka.

Abu Afash menambahkan, bencana kemanusiaan yang saat ini terjadi di Jalur Gaza sudah diperingatkan sebelumnya, mengulangi peringatan akan bahaya kematian dan kondisi sangat dingin di dalam tenda.

 

Sumber: WAFA

 

Baca juga:
Hamas bantah klaim Israel terkait ada pejuang Palestina di RS Gaza

RS terakhir di Gaza utara lumpuh akibat serangan Israel

 

 

 

 

 

 

 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pasangan bayi kembar Palestina juga meninggal akibat kedinginan

Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025