Batam (ANTARA) - Kepala Bidang Humas Polda Kepri Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad menjadi salah satu pencetus Festival Cian Cui (Perang Air) di Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.
Perwira menengah Polri dihubungi di Batam, Jumat, menjelaskan, Festival Perang Air Meranti hadir sebagai pertimbangan untuk menghilangkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat karena adanya tradisi menyiram air saat perayaan Imlek.
“Saat itu banyak warga tidak senang disiram air saat perayaan Imlek,” kata Pandra.
Dia menjelaskan festival itu dicetuskan pada tahun 2014, saat dirinya menjabat sebagai Kapolres pertama di Kepulauan Meranti.
Dirinya mencetuskan nama Cian Cui sebagai sebutan perang air di Selatpanjang.
Menurut dia, Festival Perang Air di Kepulauan Meranti, Riau, menunjukkan keharmonisan dalam kehidupan kerukunan antara umat beragama, sebagai wujud Bhinneka Tunggal Ika di pulau terdepan dan termuda di Provinsi Riau itu.
“Festival Perang Air tidak hanya sebagai bagian dari tradisi, penggunaan becak motor ini juga menjadi strategi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal,” katanya.
Saat ini Festival Perang Air Selatpanjang dikenal secara luas dan menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Banyak pengunjung dari dalam dan luar negeri yang datang untuk menyaksikan tradisi unik setiap Tahun Baru Imlek.
Pandra mengaku mendapatkan undangan untuk menghadiri secara langsung Festival Perang Air Meranti yang dilaksanakan Kamis (30/1). Ia juga dinobatkan sebagai Bapak Cian Cui, karena selama menjabat jadi Kapolres Meranti, Festival Cian Cui masuk dalam agenda budaya dan pariwisata daerah.
Berdasarkan data yang diperolehnya, Festival Cian Cui (Perang Air) Meranti ini mampu mendatangkan kunjungan wisatawan yang tercatat di pelabuhan sebanyak 5.536 orang pada acara puncak.
Kemudian 1.057 orang tercatat berangkat dari Pelabuhan Tanjung Harapan tanggal 29 Januari, sementara 8.479 orang tiba di Selatpanjang.
“Data ini menunjukkan peningkatan jumlah wisatawan yang sangat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya,” kata dia.
Beberapa laporan yang diterimanya, jumlah pengunjung tahun ini meningkat antara 80 persen hingga 100 persen dibandingkan tahun lalu, baik dari wisatawan lokal maupun luar daerah.
Menurut Pandra, keberhasilan Festival Perang Air Meranti ini wujud dari kolaborasi bersama pemangku kepentingan terkait dalam mendukung sektor wisata daerah.
“Polri harus dapat menjamin keamanan dan kenyamanan para wisatawan,” katanya.
Mantan Kabid Humas Polda Lampung ini menambahkan, anggota Polri harus dapat memberikan pelayanan prima (customer satisfied) sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, problem solver dan penegak hukum yang presisi.
“Sebagai insan Polri, adanya Festival Cian Cui Perang Air ini sebagai tanggungjawab moral dalam meningkatkan citra institusi dalam membeirkan pemahaman kepada masyarakat tentang tugas-tugas kepolisian,” kata Pandra.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kabid Humas Polda Kepri pencetus Festival Perang Air Meranti